Bab 82

13 6 0
                                    

Ekspresi Xie Xuanming tetap tenang, tetapi pupil matanya terus berkontraksi, dan ketika kau melihatnya baik-baik, kau dapat melihat tangannya yang memegang sendok agak bergetar.

Hati Ji Sheng juga naik dan turun; ia tak punya pengalaman mengaku cinta, ia hanya membuka mulutnya dan melakukannya segera setelah ia makan kenyang dan merasa hangat.

Ia menatap Xie Xuanming dengan agak tidak yakin dan kaget mendapati bahwa pria yang diberikan pengakuan cinta bahkan lebih gugup darinya.

Ji Sheng sedikit menenangkan diri dan dengan ragu mengerutkan kening: "Kau ... tidak ada yang ingin kau katakan?"

"Oh." Xie Xuanming buru-buru menundukkan matanya; sendok itu tanpa sadar menggores bagian bawah mangkuk beberapa kali. Setelah menenangkan diri, ia bertanya dengan suara rendah, "Apakah Su Jing menyuruhmu agar mengatakan itu?"

"?" Ji Sheng terkejut, "Apa hubungannya ini dengan Su Jing?"

"Untuk membuatku lengah supaya kau bisa mencari kesempatan untuk pergi," terang Xie Xuanming.

".... Aku sungguh-sungguh."

"Aku tidak memercayainya," ucap Xie Xuanming tegas.

"...."

"Kau tidak seperti ini kalau kau sungguh-sungguh." Xie Xuanming mengabaikan ekspresi kehabisan kata-kata dan dirugikan Ji Sheng dan berdiri untuk membereskan meja, "Sudah larut, tidurlah, mari kita bicarakan besok."

Ji Sheng hampir dibuat jadi guyonan oleh Xie Xuanming. Ia membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, tetapi Xie Xuanming menundukkan matanya dan menolak untuk berkomunikasi. Pada akhirnya, Ji Sheng hanya bisa tutup mulut dengan getir, membuang kotak makanannya dan naik ke atas ke kamar tidur.

"Hari ini aku akan tidur di sebelah." Setelah mandi, Xie Xuanming berbicara untuk pertama kalinya.

"Huh?" Ini merupakan pertama kalinya Ji Sheng melihat kamar tamu ikut bermain, dan ia sangat terkejut.

"Panggil aku kalau kau butuh sesuatu."

Ji Sheng tidak menyangka bahwa ia punya keberanian untuk maju selangkah lebih dekat, tetapi dipaksa mundur seratus meter.

Melihat bahwa Xie Xuanming sudah akan berjalan keluar, Ji Sheng pun duduk dan menarik pergelangan tangannya, "Tidak perlu, hanya karena aku mengaku cinta, apa kau harus menarik batas yang jelas?"

"Itu bukan pengakuan cinta." Xie Xuanming mengoreksinya.

".... Apa kau seorang ahli penilai pengakuan cinta? Terserah padamu untuk memutuskan apakah itu suatu pengakuan cinta atau bukan?" Ji Sheng tak tahu harus tertawa atau menangis untuk sesaat.

Xie Xuanming acuh tak acuh, masih tampak seolah ia tergesa-gesa untuk ke kamar tamu.

Sangat Liu Xiahui.

(T/N: Seorang pria zaman dulu yang terkenal, yang memangku seorang wanita tanpa adanya pikiran kotor.)

Seolah-olah bukan dirinya yang melakukan seks beberapa jam yang lalu.

Ji Sheng banyak mengeluh dalam hatinya, tetapi mengubah nada bicaranya jadi yang membujuk: "Kau tidur di sebelah, apa kau tidak takut kalau aku akan kabur?"

"Aku kunci pintunya." Xie Xuanming sangat jujur.

"...." Ji Sheng blak-blakan, "Terus, apa kau tahu kalau aku bisa membobol kunci?"

"...." Xie Xuanming terdiam saat mendengar ini, menundukkan kelopak matanya dan melirik Ji Sheng dingin.

Ji Sheng digeledah oleh mata menyelidik itu sampai ke akar rambutnya, menarik kembali tangannya dan tertawa kering: "Hanya bercanda, kecuali Su Jing, tidak ada yang bisa."

[BL] Reborn as A SubtituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang