Bab 52

13 6 0
                                    

Goyahnya mata Xie Xuanming halus sekali sampai-sampai nyaris tak terlihat, tetapi Ji Sheng masih menangkap kilat kegoyahannya.

Ia terdiam sesaat, kemudian meraih tangan Xie Xuanming, maju ke depan dan berjongkok, mendongak ke arahnya, matanya penurut dan lembut.

"Kalau kau mau, aku adalah Ji Sheng."

Xie Xuanming masih memandanginya, tetapi cahaya di matanya agak menghilang.

Ekspresinya pun jadi tenang, seperti biasa.

Xie Xuanming melepaskan Ji Sheng dan mengangkat tangannya untuk mendorongnya menjauh, "Kau tidak perlu tidur di sofa hari ini, pergilah ke kamar sebelah untuk istirahat."

Setelah ia selesai bicara, Ji Sheng berjongkok dekat ranjang selama dua detik lagi sebelum perlahan-lahan bangkit dan keluar.

Selagai ia menutup pintu, ia mengintip melalui celah dan melihat Xie Xuanming mengangkat tangannya untuk menekan di antara alisnya, kelelahan dan rasa kehilangan bercampur dalam ekspresinya.

Klik.

Ji Sheng mundur dan menutup pintunya pelan.

Malam itu, mungkin karena kesal akibat kehebohan saat siang hari, Ji Sheng jarang-jarang memimpikan masa kecilnya.

Ia bermimpi bahwa ia terkunci di sebuah lemari pakaian yang gelap, dengan sedikit cahaya yang tersaring masuk melalui celah-celah di bawah pintu lemari pakaian, tetapi saat ia melihat, hanya ada lantai yang jauh di bawahnya.

Ji Sheng kecil pun menggigil menempel di pintu lemari pakaian, terisak tanpa suara.

Suara samar seorang pria dan wanita yang bercinta pun terdengar dari ruangan lainnya, menenggelamkan suara tangisan meminta tolong samar dari Ji Sheng kecil.

Ji Sheng masih terlalu muda saat itu, dua atau tiga tahun. Ia tidak bisa mengingat sesuatu dengan spesifik, dan ia tidak memahami lika-liku kehidupan orang dewasa. Ia hanya tahu bahwa, segera setelah ibunya keluar, ayahnya akan mengurungnya di bagian atas lemari pakaian dan setelahnya, tak peduli bagaimana ia menangis, ayahnya tidak akan membukakan pintu.

Kemampuan anak itu mengetahui sesuatu tidak lemah, dan Ji Sheng kecil pun berhenti menangis sia-sia sejak lama, tetapi rasa takut ketinggian bawaannya masih tidak bisa dihilangkan.

Ji Sheng kecil gemetaran, berpindah dari celah dan meringkuk ke sudut dimana cahaya tidak bisa mencapainya.

Dibandingkan dengan kegelapan, ketinggian bak jurang lebih menakutinya.

Setelah ia menggigil di sudut lemari pakaian untuk waktu yang lama, lelah menangis dan gemetar, kelopak mata Ji Sheng kecil pun terkulai dan ia pun tidur dengan tidak tenang.

Ia tidak tahu berapa lama ia tertidur, tetapi ia terbangun oleh suara pertengkaran.

Gumaman pria itu, jeritan si wanita, suara barang yang hancur .... Setelah beberapa saat, jadi hening lagi.

Ji Sheng kecil mendengarkan dengan telinga ditajamkan, dan tiba-tiba saja, dunianya menyala.

Pintu lemari pakaian terbuka lebar dan sepasang tangan terulur dan mengangkat Ji Sheng kecil yang gemetaran tak sadar.

Jari-jari wanita itu panjang, kurus dan putih. Hanya melihat tangan ini saja membuat hati orang bergetar, menyadari bahwa ia adalah wanita cantik. Namun, jari-jarinya ada kapalan tebal dan lengannya lebih keras daripada wanita rata-rata, dengan tato kalimat dan huruf-huruf mandarin yang mengikuti garis kuat ototnya.

Pemilik tangan yang begitu berlawanan ini gemetar selagi ia membawa Ji Sheng turun, dan ketika ia melihat mata memerah dan bengkak Ji Sheng serta ekspresi ketakutannya, ia langsung serasa ambruk.

[BL] Reborn as A SubtituteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang