Sebelum membaca jangan lupa follow instagram : @ji_hanraaa
Thank you^^
•
•
•
•
Selamat Membaca!!!Cinta baru saja membuka mata. Dia sempat bangun subuh tadi untuk Shalat, setelahnya kembali tidur karena terlalu mengantuk. Beruntung cahaya matahari yang masuk menyelinap dari sela gorden membuatnya terbangun sekarang.
Gadis itu terbangun sedikit tergesa. Dia langsung melompat dari atas ranjang setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Cinta seharusnya sudah bangun dan berada di dapur dua jam yang lalu untuk bekerja seperti biasa. Mampus sudah.
Karena tidak ada waktu untuk mandi, Cinta langsung turun ke lantai bawah sembari mengikat rambutnya asal-asalan. Gadis itu nyaris terjatuh di anak tangga terakhir. Untungnya dia masih bisa menyeimbangkan diri dengan berpegangan pada tangga. Setelahnya Cinta terbirit-birit berlari ke arah dapur.
Di sana sudah ada ibu yang duduk berleseh di bawah. Terlihat sedang sibuk membentuk adonan kue yang beberapa di antaranya sudah masak dan sebagian masih ada di dalam oven. Seketika perasaan Cinta mendadak tidak nyaman karena terlambat membantu.
Wulan juga sudah bangun. Gadis itu duduk menikmati sarapannya di meja makan dengan kaki terangkat satu. Dia menatap dingin ke arah Cinta yang baru saja menampakkan batang hidungnya.
"Tumben lo bangun siang. Ibu nungguin lo dari tadi tau, gak?"
"S-sorry, gue kecapekan ...." ujar Cinta. Kemudian gadis itu berjalan ke arah wastafel sembari menggulung lengan baju tidurnya. Lalu mencuci tangannya sampai bersih.
"Kata Wulan kamu keasyikan teleponan tadi malam sampai baru tidur jam tiga subuh?"
Suara tajam dari ibu membuat tubuh Cinta seketika menegang. Apa Wulan baru saja mengadu? Sialan sekali anak itu. Padahal dia juga sering tidak tidur sampai pagi karena asyik sleep call dengan Jaeman.
"Maaf Bu. Tapi aku udah tidur jam dua tadi malam."
"Kamu pikir Ibu bakal toleransi kamu tidur jam segitu?"
Cinta tertunduk, dia membisu sembari mengeringkan tangannya dengan kain serbet.
"Teleponan sama siapa kamu?" tanya Ibu.
"Sama teman, Bu ...."
Mendengar jawaban kakaknya, Wulan spontan mengernyit. Kemudian menyahuti dengan mulut masih berisi makanan. "Bohong ya, lo? Sejak kapan lo punya teman selain buku-buku lo itu? Lo pasti teleponan diam-diam sama cowok, kan?"
Cinta mengeraskan rahangnya dengan kedua bola mata bergulir sinis ke arah Wulan. Kemudian menjawab tak mau kalah. "Bukannya lo juga sering ya telponan sama Jaeman sampai nggak tidur sama sekali? Bahkan lo udah jarang solat semenjak pacaran sama dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa
FanfictionSatu judul berisikan kisah cinta yang tidak pernah mati menjadi legenda. Meski kini telah habis ditelan masa. ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• ©JiHanraaa2023 Published on 110723 Jangan lupa follow sebelum membaca ( .◜◡◝ )