Sebelum membaca jangan lupa follow instagram : @ji_hanraaa
Thank you^^
•
•
•
•
"Bukan masalah siapa pemenangnya. Karena nyatanya dari awal pun sudah kalah oleh Tuhan yang berbeda." -Abraham Markus GeovanniSelamat Membaca!!!
Ada sekitar lima belas menit Cinta menenangkan diri setelah perseteruannya dengan ibu. Rasa mangkel di hati yang selama ini menggumpal seketika lenyap, bergantikan sedih setelah Cinta mendapatkan jawaban wanita itu. Cinta yang sudah terbiasa menghadapi situasi apa pun sendirian sejak ayah tidak ada, lantas memaksa logikanya untuk berputar keras, menekan rasa kekecewaannya agar tidak mendominasi dirinya.
Sangat wajar jika dia bersedih karena ibu, tapi rasanya sia-sia jika terus berlarut di dalamnya. Cinta akan semakin hancur jika membiarkan ucapan wanita itu membekas di dalam kepala. Seperti yang diajarkan ayah, sesakit apa pun ucapan orang tua, jangan sampai dimasukkan ke dalam hati.
Gadis berambut panjang itu menyusuri jalan demi jalan. Otaknya melambung entah ke mana, sementara kakinya melangkah otomatis seolah tahu ke mana tujuannya saat ini. Seseorang yang selama ini menjadi opsi terakhir Cinta untuk menumpahkan perasaan kalutnya. Seorang lelaki yang selalu bisa membuatnya tenang dan langsung lupa dengan setiap permasalahan yang ada.
Cinta terdiam, mendadak gugup melihat kondisi Kafeceria yang benar-benar ramai. Sudah dapat dipastikan Alam sedang sibuk melayani pembeli dan tidak mungkin ada waktu untuknya.
Tapi ego Cinta yang hendak melihat wajah Alam langsung seolah mendorongnya kuat untuk masuk ke dalam sana. Sepertinya tidak masalah meski tidak berinteraksi. Setidaknya Cinta dapat melihat Alam. Itu saja sudah cukup.
Cinta akhirnya duduk di tempat yang kosong setelah mengantre, memesan Nana dan kue red velvet masing-masing dua porsi. Sebelumnya Cinta sempat bingung karena yang menjaga kasir bukan Markus, melainkan tampaknya ada pekerja baru di sana.
Setelah duduk dengan posisi ternyaman, Cinta mengeluarkan ponsel dan sepasang earphone. Sembari menunggu pesanan, Cinta mendengarkan lagu-lagu Dewa 19 yang terputar random pada playlist lagu.
Sedari tadi Cinta mengharapkan seseorang yang muncul. Namun dia hanya melihat pekerja lain berlalu-lalang mengantar pesanan pembeli lain. Lebih dari lima lagu sudah terputar, Cinta masih bersabar menunggu pesanannya datang.
Sampai akhirnya kepala Cinta tertunduk, menatapi layar ponselnya yang menampilkan chat terakhirnya dengan Alam. Rasanya Cinta ingin mengirimi Alam pesan agar tahu dengan keberadaannya. Tapi Cinta menahan keinginannya, tahu lelaki itu sangat sibuk di dapur.
Tuk!
Cinta mengangkat kepala ketika seseorang baru saja meletakkan dua gelas dan piring di atas mejanya. Gadis itu lantas tersenyum, kemudian mendongak untuk melihat ke arah orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa
FanfictionSatu judul berisikan kisah cinta yang tidak pernah mati menjadi legenda. Meski kini telah habis ditelan masa. ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• ©JiHanraaa2023 Published on 110723 Jangan lupa follow sebelum membaca ( .◜◡◝ )