Sebelum membaca jangan lupa follow instagram : @ji_hanraaa
Thank you^^
•
•
•
•
Selamat Membaca!!!Alam sudah mengembalikan dua piring yang telah kosong tersebut ke penjual tahu campur tadi. Omong-omong, Alam tidak ada memaksa Cinta untuk menceritakan perihal gadis itu pernah dibully. Hanya saja entah kenapa dia merasa Cinta sebenarnya ingin bercerita.
Dari ekor matanya, tadi Alam sempat beberapa kali memergoki gadis itu tengah menatap ke arahnya beberapa kali. Padahal mereka sedang asyik masing-masing. Alam yang sibuk menulis sesuatu di buku catatannya sembari menunggu Cinta yang asyik menghabiskan tahu campurnya.
"Cinta," panggil lelaki itu pada akhirnya. Sepertinya gadis itu harus dipancing sekali lagi agar mau bercerita.
"Ya?"
"Gue punya pertanyaan lagi buat lo. Menurut lo sendiri, apa kelebihan dan kekurangan yang lo punya?"
"Ini buat tulisan lo, kan?" tanya Cinta.
Alam mengangguk kecil sembari berdeham. "He'em."
Agak berat sebenarnya menjawab pertanyaan Alam. Sepertinya kebanyakan manusia di luar sana pun akan kebingungan jika ditanya apa kelebihan mereka. Berbeda jika yang ditanya apa kekurangannya, Cinta yakin dia bisa menjawab dengan lancar.
"Kalau kekurangan, kayaknya banyak. Gue bukan orang berpendidikan karena nggak bisa lanjut kuliah. Gue juga bukan dari kalangan atas yang bisa beli apa pun tanpa liat harga. Gue nggak pintar milih pakaian, kalau kata Wulan outfit gue ngebosenin. Gue lemah dan gampang makan hati. Gue cengeng. Gue sering ngelakuin kesalahan. Apalagi di mata Ibu, gue nyaris nggak pernah benar," sebut Cinta panjang lebar.
"Kalau kelebihan ... apa ya? Kayanya ga ada deh. Ah, iya! Gue bisa menggambar!"
"Cuma itu?" tanya Alam.
Cinta menggaruk kepalanya dengan ujung telunjuk mendengar respon Alam. Kemudian gadis itu meringis dengan ekspresi masam. "Gue rasa iya."
Alam mengangguk. Setelahnya pandangan lelaki itu berpindah ke atas lembaran kertas, lanjut menulis di dalam buku. "Cinta. Lo sadar nggak kalau lo diberi Tuhan paras dan proporsi badan yang nyaris sempurna?"
Cinta menghening untuk sesaat. Gadis itu mengerti ke mana arah pembicaraan Alam. "Emangnya apa yang bisa dibanggain dari itu?" tanyanya begitu pelan.
Alam yang mendengar gumaman kecil itu lantas mengangkat kepalanya, menoleh ke arah si pemilik suara barusan. "Sifat lo. Lo baik dan tetap rendah hati walaupun tau kalau sebenarnya lo dikasih kelebihan berwajah cantik sama Tuhan. Buktinya lo nggak nyebutin itu waktu gue tanya apa kelebihan yang lo punya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa
FanfictionSatu judul berisikan kisah cinta yang tidak pernah mati menjadi legenda. Meski kini telah habis ditelan masa. ~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~• ©JiHanraaa2023 Published on 110723 Jangan lupa follow sebelum membaca ( .◜◡◝ )