Sebelum membaca jangan lupa follow instagram : @ji_hanraaa
Thank you^^
Ini cuma opsi, tapi kalau mau lebih ngefeel play lagu "Immortal Love Song" ya^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • •
Selamat Membaca!!!
Kamar kecil yang berisikan sedikit perabotan itu terasa sunyi dan hampa. Alasan mengapa dirinya menjadi tidak betah. Alasan mengapa Alam sering keluar sampai larut malam.
Setiap harinya, setiap jam, menit, bahkan per detiknya, isi kepala Alam tidak pernah beristirahat. Di balik senyumnya yang menawan, di balik kata-katanya yang selalu memotivasi dan menyemangati orang lain, di balik rasa percaya dirinya yang ia tampilkan di depan orang banyak, jauh di balik itu semua, Alam hanyalah manusia biasa dengan isi kepala berkecamuk.
Tidak pernah tenang. Tiga kata itu benar-benar pas untuk kondisi Alam satu tahun terakhir ini. Segala hal seperti rasa gundah, sirap hati, kekecewaan, semuanya menggumpal dan berputar layaknya angin puyuh yang mengguncangnya dari dalam mau pun luar diri. Jatuh bangun sudah Alam lewati, membuat rasa bangga itu terkadang muncul karena dia bisa bertahan sampai detik ini.
Tapi rasa bangga itu hanya sementara layaknya sekelebat bayangan semu yang hilang dalam sekejap. Alam sadar bahwa posisinya hanyalah sebagai manusia biasa yang sudah sepatutnya menerima kodrat dari Sang Kuasa. Dia hanya bisa pasrah di ujung lelah, meski merasa seperti wewayangan yang bermain atas skenario pencipta. Alam tahu diri untuk mengeluh, sementara dia sering melihat orang-orang dengan takdir dan nasib jauh di bawahnya.
Suara genjrengan gitar terdengar, menggema ke seantero kamar kos-kosan ketika Alam memainkan senar Ucup. Di sela suara batinnya yang sedang porak-poranda, tanpa disengaja Alam terpikirkan oleh seseorang yang dua bulan belakangan ini memenuhi kesehariannya.
Sampai sekarang dia masih tidak menyangka dipertemukan oleh seseorang di tengah hidupnya yang di ambang kehancuran. Cinta Rembulan Purnamasari. Dari setiap rangkai nama, sudah cukup menjelaskan keseluruhan gadis itu.
Cinta. Seorang perempuan sederhana yang benar-benar kuat meski diguncang berbagai masalah. Alam sedikit pun tidak pernah mendengar kata benci yang keluar dari mulutnya. Kehadiran yang memberikan banyak cinta pada orang di sekitarnya. Meski hanya sedikit yang menghargai.
Rembulan. Bagaikan bulan yang tidak seterang matahari. Keberadaannya selalu membawa secercah cahaya, membuat asa di dalam diri Alam hidup kembali meski pernah mati.
Purnamasari. Bak sebuah bulan purnama yang memliki lingkar utuh, keberadaannya dikatakan cantik meski terkadang terlupakan di antara bintang-bintang benderang. Melebihi kata cantik, gadis itu sempurna dengan apa yang dia punya.
