Chapter 2 : Panorama City

10.1K 615 43
                                    


⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
Violance, Suicide, Sex, Blood

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"

I promise to find you,
no matter what.
- Nathan

"

.

Dering ponsel menggema pada dinding kamar. Laki-laki bertelanjang dada itu masih terlelap setelah terjaga semalam suntuk. Nada dering yang terus terputar tepat disamping telinganya itu belum membuahkan hasil.

Jaket dan kausnya tergeletak begitu saja di lantai. Bahkan pria itu tak sempat mengganti celana jeansnya dan masih memakai kaus kaki. Sudah 3 hari ini Nathan terjaga, mengintai dibeberapa daerah yang diduga titik kemunculan sosok yang dicarinya selama beberapa bulan ini.

Sampai ponselnya kembali berdering setelah bebapa detik senyap. Kali ini panggilan telfon itu berhasil membangunkan Nathan. Tangannya meraba sisi kasur mencari ponsel yang mulai memengangkan telinganya itu.

Dengan satu mata yang masih tertutup, dibacanya nama 'Saka' tertera pada layar.

"Hm?"

"Ta, mau bareng ga? Gue sekalian mau ke rumah tante Nina dulu"

"Ngapain? Ngepelin janda kembang lo?" tanyanya sambil mengucek kedua mata

"Bangsat! Cepet bangun, gue brangkat sekarang"

Sambungan telfon terputus. Nathan menghempas lengannya pada kasur yang masih terasa nyaman menopang tubuhnya. Kelopaknya yang masih terasa berat berkedip perlahan. Sampai matanya menatap langit-langit kamar,

"Seperti apa wujudnya?" gumam Nathan sembari membayangkan sosok yang menjadi ketakutan besar penduduk kota itu

Tak lama terdengar suara melengking nyaring, meneriaki Nathan dari luar pagar rumahnya,

"Nathan sayaaang! Sudah bangun belum?"

Suara itu sontak mengundang tawa kecil Nathan, digelengkan kepalanya heran pada wanita yang hendak ditemui Saka itu. Nathan beranjak bangun, dibawanya selimut untuk menutupi tubuh atasnya lalu ia membuka jedela kamar.

"Aw, Nathan! Ngga pake baju?!" pekik perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik itu, mencuri pandang dibalik wajahnya yang tertutup kedua telapak tangan.

Nathan tertawa kecil seraya merapatkan selimutnya,

"Ada apa te?"

"Ayo kumpul dulu, tante lagi buatin sarapan buat orang-orang. Kamu makan dulu sebelum berangkat ya?" lanjutnya

RED [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang