Chapter 3 : What's yours?

7.6K 656 73
                                    


⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
Violance, Suicide, Sex, Blood

.

"After you tell me your name,- Grey"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"
After you tell me your name,
- Grey
"

Musik bertendum keras melalui speaker menggetarkan seluruh sisi dinding. Suasana remang dengan lampu sorot bernuansa ungu mewarnai ruangan yang terlihat hanya percampuran warna abu-abu dan hitam dimatanya.

Ruangan besar yang mampu menampung lebih dari 200 orang itu terlihat menyatu, Grey cukup kesulitan menangkap pengelihatannya yang sedikit lemah dikeadaan gelap.

Banyak orang berkumpul di lantai dansa, berjingkrak mengikuti ritme musik up beat  melepas penatnya. Mereka tenggelam dalam suasana, dentuman musik semakin keras, beberapa dari mereka bersorak menikmati euforia malam.

Grey duduk di salah satu sofa besar di pinggir lantai dansa, meneguk minumannya seraya menonton kerumunan orang yang saling merayu satu sama lain itu. Sampai Matteo datang dan membawa sebotol whiskey dengan stiker gold dipermukaannya.

"Want more?" tanya Matteo yang sudah siap menuangkan minuman pada gelas Grey

Grey memberikan anggukan lalu menyodorkan gelasnya pada Seketertaris ayahnya itu.

Grey adalah ahli waris resmi dari Naratama Group yang masih dibimbing untuk sepenuhnya mewarisi perusahaan ayahnya, Timoti Naratama. Di awal Grey mempelajari semua tanggung jawab, kewajiban, tugas dan hak Ayahnya sebagai pemilik yang sekaligus Direktur Utama Naratama Group. Setelah bertahun-tahun memepelajari dan ikut andil dalam mengurus perusahaan, kini Timoti mempercayakan posisi anak tunggalnya itu sebagai Wakil Direktur Utama.

Perusahaan yang memiliki beberapa bidang usaha mulai dari makanan, farmasi, retail & hiburan itu menuntut Grey untuk terjun mempelajari semuanya sejak dini. Grey memulai karirnya di Naratama Group sesaat setelah dirinya menyelesaikan gelar S1, fakultas Bisnis dan Manajemen di Staford University selama 4 tahun.

Bukan sepenuhnya kemauan Grey, tapi ini sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakannya sebagai satu-satunya keturunan Timoti.

"You okay?" tanya Matteo yang tak mendengar suara Grey sejak 1 jam lalu

Grey mengangkat dagu sebagai jawaban bahwa dia baik-baik saja. Diteguk kembali whiskey pada gelasnya,

Sampai seorang perempuan berambut panjang, dengan tubuh ideal nan seksinya itu menghampiri Grey penuh percaya diri. Grey yang menyadari itu, menyenderkan tubuhnya dan menumpu kedua sikunya pada sandaran sofa. Mengisyaratkan bahwa Grey menyambutnya baik,

"Grey," panggil perempuan itu seraya duduk dipangkuan Grey, membuat sang pemilik nama tersenyum mengangkat satu alisnya.

"Kemana aja sayang?" tanya wanita penghibur itu mengalungkan kedua lengannya pada leher Grey, membelainya lembut.

RED [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang