⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
Violance, Suicide, Sex, Blood.
"
I don't belong to anyone
- Nathan
"
Saka dan Nathan kembali dari halaman belakang gedung setelah emosi Saka mereda. Nathan yang masih merasa bersalah mengekor dibelakang Saka.
Dikancingkan kerah jaket denim Nathan untuk menutupi bercak merah kehitaman pada lehernya. Saka yang menyadari hal itu sejak kedatangan Nathan memilih untuk diam. Dipendamnya kalimat tanya itu yang meronta untuk dimuntahkan.
Pagi ini ada jadwal pengecekan aset yang wajib dibawa personil penyidik saat bertugas. Diantaranya, satu unit pistol Glock 17, satu set borgol, lencana resmi dan Handie-Talkie (HT).
Pengecekan dilakukan rutin demi memastikan aset yang mereka berfungsi baik dan tidak cacat agar dapat melancarkan tugas serta melindungi dari resiko bahaya yang mengancam keselamatan mereka.
Masing-masing dari mereka mulai mengumpulkan aset yang mereka bawa. Nathan menaruh lencana resminya, pistol dan HT pada meja. Sampai tangannya terus merogoh seluruh kantung pada pakaiannya yang tak juga menemukan 1 barang terakhir,
"Shit!" pekik Nathan
Mendengar itu Saka menoleh dan mendapatkan Nathan yang terlihat panik.
"Kenapa?" tanya Saka
Nathan bergeser mendekat pada Saka,
"Borgol gue ngga ada," bisik Nathan membuat Saka membelalak
"Ta!!" pekik Saka cukup keras membuat Yoga dan Candra sempat menoleh
"Sstt! Iya gue tau! Lo jangan keras-keras!" seru Nathan
"Inget-inget dimana!"
"Lo coba alihin perhatian ya? Gue keluar dulu, mau gue cari di-"
"Ada apa?" seru Winata mulai curiga dengan gerak-gerik dua anggota timnya itu. Dilihatnya isi meja Nathan yang masih kekurangan 1 benda,
"Bang, sebentar.. saya-"
"Borgol mana?" tembak Winata membungkam Nathan, membuatnya gelagapan mencari jawaban
KAMU SEDANG MEMBACA
RED [GeminiFourth]
FanfictionNathan seorang penyidik Badan Reserse Kriminal kota Panorama, bertugas menangkap pembunuh berantai yang mengancam keselamatan penduduk kota Panorama, yang semula hangat & tentram. Bersama Saka dan timnya, Nathan berusaha keras menangkap pembunuh ber...