⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
Violance, Blood, Sex, Trauma.
"
Wanna play with me?
- Grey"
.
Mmph
Saka-mph..
Kalimat Winata tertahan saat Saka mendorongnya pada sandaran bangku belakang mobilnya. Bibir tipis Saka melumat bibirnya. Pertukaran saliva itu terjadi tanpa aba-aba. Saka duduk dipangkuan Winata, dengan kedua tangannya bertengger pada tengkuk dan kepala ketua timnya itu.
Jemarinya mulai menjambak surai hitam Winata, dengan telapak satunya lagi masuk kedalam kaus dan menggerayahi punggung Winata. Tubuh Saka pun sedikit menggeliat naik-turun sengaja memancing gairah ketua timnya itu.
"Saka, waithm.." kalimat Winata tak terdengar jelas terkulum oleh lumatan bibir Saka yang cukup kasar
Winata menangkup wajah juniornya itu dengan kedua tangan, mendorongnya menjauh melepas tautan bibir mereka,
"I mean, not this ride.."
"Whatever" ucap Saka lalu kembali melumat bibir ketua timnya itu
Winata menyerah, Saka terlalu bergairah. Insting penyidiknya aktif, Ia tau apa penyebab Saka seperti ini. Sesuatu terjadi didalam rumah Nathan, menyulut emosi juniornya.
Winata mengikuti permainan. Ia biarkan Saka menjadikannya pelampiasan. Sampai nafas mereka terengah dan Saka akhirnya melepas ciumannya,
Ditatap kedua manik hitam ketua timnya itu,
"Not like this," ucap Winata
"What?"
"Sesuatu terjadi di dalam, ya kan?"
Saka terbungkam. Potongan gambar adiknya bercumbu dengan lelaki yang baru datang kehidupnya itu terputar,
"Grey, isn't it?" sahut Winata membuat Saka tertegun
"How do you know?"
"His car over there," jawab Winata mengangkat dagunya kearah mobil Grey terparkirkan
KAMU SEDANG MEMBACA
RED [GeminiFourth]
FanfictionNathan seorang penyidik Badan Reserse Kriminal kota Panorama, bertugas menangkap pembunuh berantai yang mengancam keselamatan penduduk kota Panorama, yang semula hangat & tentram. Bersama Saka dan timnya, Nathan berusaha keras menangkap pembunuh ber...