Chapter 10 : Brown Suite

9.1K 629 252
                                    

⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
Violance, Sex, Blood, Trauma

.

"

You're here with me now

- Grey

"

Cahaya bulan masuk melalui dinding kaca kamar Grey yang hanya tertutup vitrase

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cahaya bulan masuk melalui dinding kaca kamar Grey yang hanya tertutup vitrase. Langit masih gelap meski sudah tak begitu pekat. Jam menunjukan pukul 04.00 AM, dua orang pria terlihat berbaring di satu ranjang.

Grey berbaring disamping Nathan sebari mengusapkan handuk yang sedikit basah pada tubuh polisi muda itu. Nathan masih terlelap dengan suhu tubuh yang kembali naik setelah beberapa saat lalu mendapat penanganan dari dokter Erlangga.

Di punggung tangan Nathan terdapat plaster menutupi luka bekas jarum yang memasukan cairan infus ke tubuhnya. Meski sudah di tangani, Nathan bisa kembali demam. Dan jika itu terjadi, yang perlu dilakukan adalah menurunkan suhu dengan cara mengompress tubuhnya, begitu kata dokter Erlangga.

Grey menumpu kepalanya dengan tangan kanan. Ditatapnya Nathan dengan jemarinya menyisir surai hitam pria itu sekaligus mengusap keringat pada keningnya,

"Mimpi apa Nath? Lelap banget," ucapnya

Grey kembali menempelkan handuk pada leher Nathan, spot favoritnya. Melihat bidang yang sudah mulai bersih dari jejak yang ditinggalinya itu membuat Grey menelan ludah. 

Kulit Nathan putih susu membalut otot kekarnya. Sekat dada dan absnya tercetak jelas, membuat tubuh polisi muda ini makin memikat. Grey menyingkirkan handuk dari tubuh Nathan, tangannya mulai menggerayahi leher dan dada bidang pria itu.

Nathan sudah menjadi candu baginya. Bahkan disaat seperti ini Grey tak bisa menyembunyikan hasratnya pada tubuh lezat polisi muda itu, yang setengahnya tertutup selimut.

Grey mendekatkan wajahnya. Di kecup ujung bahu pria yang masih terlelap itu dengan tangan kiri yang masuk kedalam selimut untuk meraba perut dan pinggang Nathan. Kini kecupnya menyusuri leher Nathan,

Kali ini ia bermain ringan tak meninggalkan jejak. Setelah puas menyusuri leher Nathan, pria yang tak kuasa menahan hasratnya itu turun menjelajahi dada bidang Nathan. Kecup, demi kecup, Grey melakukannya dengan sangat lembut.

Aroma tubuh Nathan terhirup wangi, kulitnya terasa manis.

Sampai Grey merasakan dada Nathan mulai kembang kempis,

"Maaf,"

Nathan mengigau. Mendengar itu, Grey berhenti. Ditolehnya Nathan yang terlihat tidak nyaman. Nafasnya sedikit menderu, dengan mulut sedikit terbuka. Alisnya berkerut jadi satu, dengan kelopak mata yang sesekali berkedut.

RED [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang