Chapter 24 : Card Open

4.8K 394 80
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

📢 9.3k words!! 📢
Chapter ini cukup panjang

.

⚠️ CONTENT WARNING ⚠️
Trigger, Violence, Blood

.

Please ignore the typos, time stamps & broken English. All pictures are credited to the owner.

.

[ NOTE ]

Proses Hukum & Medis, yang ada di dalam cerita ini mungkin tidak sama dengan yang berlaku di dunia asli.

.

"

Why are you so sure that I'm the one who did that?

"

Tess

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tess.. Tess.. Tess..

Suara tetes air menggema seketika mengisi seisi ruangan. Tempat ini lembab dan remang, hanya dicahayai oleh beberapa lampu LED panjang berwarna merah yang terpasang di dinding atapnya. Dingin semakin menusuk kulit, hening seakan memengangkan telinga.

Terlihat dua orang duduk berhadapan dengan terpaut jarak beberapa langkah ditengahnya, terikat pada kursi. Satu wanita dengan keadaan sudah lusuh dan lemas, dan satu lagi pria dengan keadaan masih tak sadarkan diri dengan kepala tertutup kantung kain warna hitam.

"Saka.." lirih perempuan itu

Melihat kondisi pria itu mengingatkannya dengan kondisi awal ia terbangun yang sudah ada di ruangan ini. Kantung kain hitam, dengan darah menembus pada kain dari keningnya yang terluka.

Tangisnya semakin terisak mengingat betapa berharapnya dia untuk diselamatkan, dengan terus menekan tombol smart tracker pada gelangnya. Tapi setelah melihat Saka yang berujung mengalami hal yang sama dengannya, ia menyesal. Seharusnya ia tidak mencoba memberi tau mereka, seharusnya dia tak disini.

RED [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang