6 - Ada Udang Di Balik Batu

65 21 34
                                    

Halo
Readers 👋🏻

Sebelum mulai baca.
Vote dulu yuk!
__________________

Ketika Arin duduk di pondok bambu yang berada di depan ruang produksi, dia melihat Kak Rama berjalan ke ruang produksi sambil membawa produk-produk yang akan dipotret hari ini. Kemudian Arin berjalan menghampiri Kak Rama sambil membawa buku yang sedang dia baca.

"Kakak butuh bantuan?" ujar Arin berusaha membantu Kak Rama.

"Oh iya, kamu anak magang divisi desain kan? Kamu mau bantu Kakak memotret semua produk ini?"

"Iya, Kak. Wah, serius aku boleh bantu?"

"Iya, boleh. Kan magang di sini untuk mengaplikasikan ilmu yang kamu punya."

"Kebetulan tugas magangku membuat poster promosi Kak. Foto yang diambil nanti boleh digunakan untuk tugas?"

"Boleh, sangat boleh. By the way, nama kamu siapa?"

"Arin, Kak."

"Oke, Arin. Tugas kamu memotret semua produk ini. Nanti Kakak sediakan properti yang dibutuhkan," ujar Kak Rama sambil mengangkat kardus berisi belasan madu hutan dengan kemasan botol kaca.

"Hah? Beneran semuanya Kak?"

Arin kaget hingga matanya terbelalak. Tak menyangka niat hati membantu malah dipercaya mengerjakan jobdesk yang biasanya dikerjakan oleh Kak Rama sebagai tim kreatif dan promosi di tempat magang ini.

Kak Rama meletakkan beberapa madu hutan di teras ruang produksi. Produk lainnya ada VCO (Virgin Coconut Oil), teh kelor bubuk, dan teh kelor celup.

Kak Rama memasang stand background T-Shape berukuran 150x200 cm. Setelah Kak Rama selesai memasang stand, kemudian Arin memasang kain background berwarna putih dan memberi alas pada meja bundar yang ada di teras ruang produksi.

Setelah menata properti di atas meja Kak Rama memberikan kamera pada Arin.

"Sekarang tugas Arin memotret madu hutan ini. Kalau bingung cara menggunakan kameranya tanya aja ke kakak."

"Oke. Siap Kak," jawab Arin dengan penuh semangat.

Dari awal magang Arin sudah memperhatikan Kak Rama dan memikirkan bagaimana cara agar bisa berkomunikasi dengannya.

Namun Arin tidak berani dan bingung bagaimana cara bisa memulai obrolan. Tanpa direncanakan tiba-tiba semesta memudahkan jalan Arin agar bisa berkomunikasi dengan Kak Rama.

"Kak, aku sudah selesai memotret madu hutan. Ini dipotret satu-satu atau dibikin banyak madu untuk sekali potret?"

"Ada yang satu-satu, ada yang banyak. Kan Arin anak desain, tentu lebih tahu mana yang bagus untuk promosi."

"Iya, tapi aku masih belajar Kak. Masih sangat butuh arahan dari Kakak."

Arin sedikit canggung saat memotret produk. Dia tak menyangka bisa sedekat ini dengan Kak Rama.

"Kak, udah selesai. Ini hasilnya."

"Sini Kakak lihat."

Kak Rama mendekatkan kepalanya ke arah Arin, melihat hasil foto-foto yang gadis itu potret.

"Hasilnya bagus, Rin," ujar Kak Rama.

"Untuk editingnya Arin yang kerjakan atau bagaimana Kak?"

"Boleh Arin yang kerjakan. Sekalian desain ya Rin. Ya kalau mau. Karena tugas magang kan ditentukan oleh anak magang, bukan Kakak atau pun Kak Alan."

Kita Dalam Niskala                            (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang