Halo Readers 🖐️
Terima kasih sudah berkenan membaca hingga chapter ini.
KOMENTAR TIAP PARAGRAF YA!
Selamat membaca 🤗
_______________________Dua hari kemudian.
Setelah Ayu dan Nada pulang. Tak ada lagi aktivitas penelitian daun kelor di ruang produksi. Hanya ada Kak Rama dan produk yang ia kelola. Biasanya Arin membantu dua mahasiswi teknologi pangan itu memisahkan daun kelor dari tangkainya. Setelah mereka pulang, ruang produksi terasa sepi.
Arin duduk di teras ruang produksi, mengerjakan tugas kelompoknya bersama Hana. Rekan kerjanya itu sudah mengerjakan tugas bagiannya, giliran Arin menyelesaikan bagiannya.
Arin kesulitan mengerjakan motion graphic tanpa earphone. Gadis ekstrovert itu mengirim pesan pada manusia yang sering ia repotkan.
Setelah mendapat balasan dari Arga, gadis itu pun berdiri dari tempat duduknya lalu menitipkan laptop pada Kak Rama.
"Kak, Arin titip laptop bentar ya. Ada yang mau dijemput." Gadis itu meletakkan laptopnya di atas meja.
"Iya, Rin. Aman," jawab Kak Rama yang sedang menuangkan madu ke dalam kemasan.
~~~~~
Arin berdiri di pintu dapur dan melihat Arga sedang menuangkan air panas ke gelas berisi bubuk kopi dan gula.
"Woi, mana earphone nya?"
"Sabar woi. Kau gak lihat aku lagi ngapain?"
"Iya, maaf."
Arga mengaduk kopinya. Lalu memberikan earphone yang berada di saku kanan celananya.
"Nih, jangan lama-lama ya, mau aku pake nge-game."
Arin tak menjawab ucapan Arga, ia langsung membalikkan badan lalu berjalan ke ruang produksi setelah earphone milik Arga berada di tangannya.
~~~~~
Hana dan Dinda duduk di teras ruang produksi. Dinda sibuk dengan tugasnya. Sedangkan Hana sibuk dengan drakornya. Beberapa menit kemudian Arin datang.
"Dari mana, Rin?"
"Dari... Hmm, tadi jemput earphone."
"Tugas kita udah gimana? Ada yang bisa aku bantu?"
"Masih proses, Han. Insyaallah, tiga atau empat hari lagi udah kelar."
"Oke. Kalau kamu ada kendala kasih tahu aku ya. Kita kan satu tim."
"Iya, Han, kamu juga udah maksimal mengerjakan bagianmu. Tinggal aku yang selesaikan bagian motion nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Dalam Niskala (ON GOING)
RomanceHidup itu berputar. Perasaan itu bisa berubah. Yang awalnya disukai perlahan menjadi asing. Yang awalnya sering bertengkar malah bisa berubah menjadi teman. Siapa sangka, sosok pendengar yang selalu sabar mendengarkan ceritaku, malah menjadi sosok y...