18 - Will you be my girlfriend?

57 14 15
                                    

Halo 
   Readers  👋🏻

Sebelum mulai baca.
Vote dulu yuk!
__________________


"Boleh minta waktunya sebentar?"

"Boleh, Ndre. Mau ngomong apa?"

Andre diam membeku beberapa saat. Sebenarnya ia ingin mengatakan perasaannya pada Hana. Tapi ketika sudah berada di depan gadis itu, lidahnya seolah membeku.

"Gak jadi ngomong nih?"

"Jadi. Aku pengen nanya sesuatu, Han."

"Nanya apa?"

"Cowok yang kamu suka itu udah nembak belum?" tanya Andre gugup.

"Loh, kenapa tiba-tiba nanya itu?" Hana terheran-heran mendengar pertanyaan temannya itu.

"Gapapa. Pengen nanya aja."

"Belum."

"Han, aku pengen ngomong sesuatu tapi kamu jangan marah ya?"

"Iya, Ndre. Ngomong aja."

Andre mengeluarkan sebuah cokelat dari saku hoodie-nya lalu meletakkannya di atas meja.

"Hana, will you be my girlfriend?"

Hana terkejut mendengar pertanyaan dari pria yang berada di samping kirinya itu. Hana belum menjawab namun Andre lanjut bersuara.

"Kalau kamu mau ambil cokelat ini. Kalau enggak letakkan cokelat ini di tanganku."

"Jujur. Aku tertarik dan suka sama kamu sejak awal bertemu. Aku happy banget ternyata aku enggak suka sendirian. Sebelum jawab kamu jawab pertanyaan aku dulu, ya."

"Oke."

"Kalau kita menjalin hubungan apa kamu gapapa LDR? Apa kamu bisa luangin waktu buat chat atau telepon aku? Gimana?"

"Aku gapapa LDR. Aku bisa menghubungi kamu kapan pun."

Setelah mendengar jawaban dari Andre gadis itu mengambil cokelat yang berada di atas meja pertanda dia menerima cinta Andre.

Mereka saling menatap dan tersenyum bahagia. Andre merasa lega ternyata laki-laki yang Hana sukai itu adalah dirinya.

"Pacar udah mau balik ke mess? Aku antar ya?"

"Jangan panggil gitu dong, Aku jadi malu. Terus nanti ada yang dengar."

"Oke, cantik."

Kemudian Arin menghampiri dua insan yang baru saja memutuskan menjalin hubungan itu.

"Han, balik yok!"

"Duluan aja, Rin. Nanti biar Hana aku yang anter." Jawab Andre.

"Masa' aku balik sendiri."

"Minta pacar kamu yang anter lah."

"Pacar? Siapa?"

"Arga lah, siapa lagi."

"Aku sama dia nggak pacaran."

"Kodein dia lah, Rin. Biar segera jadian." ujar Hana.

Beberapa menit kemudian manusia yang mereka bicarakan itu datang.

"Rin kau mau balik ke mess, kan? Biar aku anter." Arga berdiri di samping Arin yang juga berdiri sedari tadi.

Semesta seolah mengirimkan pria itu di waktu yang tepat karena Arin takut gelap di tempat yang baru ia kunjungi.

Kita Dalam Niskala                            (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang