15 - Janji

58 16 7
                                    

Halo 
   Readers  👋🏻

Sebelum mulai baca.
Vote dulu yuk!
__________________

Biasanya usai sholat maghrib warung akan ramai karena anak magang langsung makan malam. Evaluasi dimulai pukul 8 malam, jika makan malam setelah sholat isya nanti malah dikejar waktu.

Hana dan Arin celingak-celinguk mencari kursi kosong sambil membawa piring di tangan kanan dan air minum di tangan kiri mereka.

Arga memanggil Arin dan Hana yang sedang mencari tempat duduk.
"Arin, Hana, di sini ada kursi kosong."

Arin malah memalingkan wajahnya lalu mencari tempat duduk lain yang sedikit jauh dari tempat duduk Arga.

"Rin, kenapa nggak duduk dekat Arga? Kalian lagi berantem?"

"Gapapa. Pengen duduk di tempat lain aja." Respon gadis itu dengan wajah jutek.

Arin dan Hana duduk di dalam warung sedangkan Arga dan Joe duduk di teras warung.

"Kalian lagi berantem?" tanya Joe.

"Enggak, mungkin dia emang lagi pengen duduk di tempat lain."

"Tumben."

"Ya udahlah, biarkan dia milih tempat duduk yang dia mau."

"Ini bukan tentang tempat duduknya Arga. Tapi tentang orang yang duduk dengannya. Arin itu lagi ngambek sama kamu, masa' nggak paham sih," jawab joe sembari mengaduk makanannya.

"Ngambek?"

"Bisa jadi ngambek atau lagi kesel sama kamu. Coba tanyain langsung ke orangnya biar kamu nggak nebak-nebak."

"Oke. Terima kasih sarannya Joe."

Setelah selesai makan kedua pria itu berdiri dari tempat duduk dan membayar makanan lalu berjalan menuju ruang utama.

"Rin, buruan makannya evaluasi bentar lagi mulai," ujar Hana bangkit dari tempat duduknya lalu membayar makanan.

"Bentar, Han."

Setelah membayar makanan, Hana kembali duduk di depan Arin.
"Arga sabar banget ya, kalau makan sama kamu. Aku enggak sesabar dia."

"Kenapa malah bawa-bawa Arga sih." Arin hampir menghabiskan makanannya.

"Iya, karena cuma dia yang sabar banget nungguin kamu makan. Aku yang udah temenan lama sama kamu tapi enggak sesabar dia."

Arin menelungkupkan sendok lalu meneguk air minum yang berada di sebelah kanannya.
"Iya. Arga emang sesabar itu. Tapi dia itu nyebelin."

"Nah kan, emang ada sesuatu yang bikin kamu kesel sama dia makanya tadi kamu dingin kek gitu."

"Udah ah, jangan bahas dia terus. Ayo ke ruang utama."

Kedua gadis itu pun berjalan menuju ruang utama.

•••••

Usai evaluasi Arin mengerjakan tugas di meja persegi yang berada di ruang utama. Arga menghampiri gadis itu lalu duduk di sampingnya.

"Rin, boleh nanya sesuatu."

"Apa," ketus Arin.

"Kau lagi kesal atau lagi marah sama aku ya? Nggak kayak biasanya."

"Aku nggak marah tapi sedikit kecewa."

"Kecewa? Kenapa?"

"Kau tahu kalau hari ini aku ulang tahun, tapi malah nggak datang. Sibuk banget ya sampai nggak punya waktu di hari spesialku."

Kita Dalam Niskala                            (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang