21 - Beda Rasa

44 10 10
                                    

Halo
Readers 👋🏻

Sebelum mulai baca.
Vote dulu yuk!
__________________


Kak Rama berdiri di teras ruang utama sambil memasukkan kedua tangan di saku jaketnya. Arin dan Dinda sampai di teras ruang utama dan menyeka pakaian yang terkena air hujan. Arin meletakan payung milik Dinda di teras lalu masuk ke ruang utama.

"Din, bisa ngobrol sebentar?" Langkah Dinda yang hendak masuk ruang utama terhenti.

"Kakak mau ngomong apa? 15 menit lagi evaluasi mulai Kak." Gadis berjaket hitam itu berdiri di sebelah kiri Kak Rama.

"Kita ngobrol nggak akan lebih dari 15 menit. Ada hal yang pengen Kakak tanyakan."

"Soal apa Kak?" Dinda tak melihat lawan bicaranya. Netranya tertuju pada rintik hujan.

"Dinda belum jawab pertanyaan Kakak sebelumnya. Sekarang udah bisa kasih jawaban?"

"Dinda minta maaf ya Kak. Saat ini Dinda beda rasa dengan Kakak. Ada seseorang yang Dinda suka, tapi dia udah jadian sama orang lain. Dinda nggak bisa menerima kakak karena belum selesai dengan masalalu. Kalau Dinda terima Kakak sekarang, malah lebih nyakitin Kakak. Terus di satu sisi, Dinda menjaga perasaan teman Dinda, Kak."

"Menjaga perasaan teman Dinda? Siapa?"

"Arin suka sama Kakak. Dari tatapan dia ke Kakak jelas banget." Gadis itu melihat ke arah lawan bicaranya beberapa saat.

"Tapi Arin kan pacaran sama Arga."

"Mereka itu temenan aja, Kak."

"Tapi Kakak lihat tatapan Arin ke Kakak biasa aja."

"Mungkin Kakak kurang memperhatikan karena Kakak fokus bahas tugas sama dia."

"Baiklah. Terima kasih udah ngasih tahu Kakak soal Arin, dan terima kasih udah jawab jujur. Tapi kita masih boleh berteman kan? Ya, misalnya nanti Dinda udah selesai magang, masih boleh ngobrol-ngobrol via chat?"

"Boleh dong Kak. Btw, Kakak nggak marah sama Dinda?"

"Kalau orang yang kita suka beda rasa, kenapa harus marah? Kejujuran di awal itu lebih baik."

"Oke kalau gitu Dinda masuk dulu ya, Kak."

"Iya. Kakak juga mau balik ke mess."

~~~~

Keesokan paginya.

Arin dan Hana duduk di pondok bambu yang berada di samping ruang utama. Kedua gadis itu begitu fokus dengan tugas kelompok mereka. Andre berjalan menuju pondok bambu sambil membawa laptopnya. Pria itu pun duduk di sebelah kekasihnya.

"Fokus banget sih. Sampai pacar datang aja nggak sadar."

"Sadar kok. Emang mata fokus ke laptop aja. Aku sama Arin ada tugas kelompok, harus selesai dalam 4 minggu."

"Oke deh. Aku nggak bakalan ganggu. Aku juga mau ngerjain tugas." Andre menghidupkan laptop dan mengambil posisi nyaman untuk mengerjakan tugasnya.

Beberapa menit kemudian, Kak Rama datang menghampiri mereka.

"Arin, bisa ikut Kakak ke ruang produksi sekarang? Kakak butuh bantuan Arin."

"Tapi Arin lagi ngerjain tugas Kak," ujar Hana.

"Kakak pinjam Arin nya sebentar ya, Han. Kakak ada perlu."

Sampai di ruang produksi, Kak Rama meminta Arin untuk membungkus orderan.

Kita Dalam Niskala                            (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang