7 - Keluarga Baru

71 23 14
                                    

Halo
Readers 👋🏻

Sebelum mulai baca.
Vote dulu yuk!
__________________

Setelah briefing selesai Arin dan Hana duduk di pondok bambu yang berada di samping ruang utama. Kemudian Kak Rama berjalan menuju arah pondok bambu sambil membawa satu plastik besar ikan mas beserta air di dalamnya.

"Kak, ikan sebanyak itu untuk apa?" tanya Hana.

Kak Rama pun berhenti sebentar dan menjawab pertanyaan Hana.

"Ini untuk dibakar, mau ngajak semua anak magang makan bersama. Nanti Arin dan Hana ikut bantu Kakak dan yang lain masak ya." Setelah menjawab pertanyaan Hana, Kak Rama melanjutkan langkahnya ke arah dapur yang berada di samping mess laki-laki.

"Makan sama anak magang? Kayaknya bakalan seru nih. Nanti kita ikut bantu ya Rin," ujar Hana.

"Iya. Kita harus ikut. Pengalaman baru untuk seorang Hana yang tidak pernah memasak. Selama menjadi anak kos kalau mau makan ya tinggal beli. Mau nyuci ya laundry."

Hana tertawa kecil mendengar ucapannya. Dia sudah terbiasa hidup serba ada, serba disediakan. Ketika menjadi anak kos dia tak seperti anak kos pada umumnya karena mendapatkan fasilitas lengkap dari orang tuanya.

Beda banget sama Arin yang sudah mandiri sejak kecil. Sudah belajar jualan ketika duduk di bangku sekolah dasar. Berjualan buah saat SMP dan SMA. Ketika kuliah berjualan hijab dan bekerja sebagai freelance designer.

Makanya saat pertama kali sampai di tempat magang Arin tidak kaget disuguhkan dengan kesederhanaan. Ya karena dia sudah terbiasa dengan kehidupan yang sederhana.

Kak Rama dan Andre membersihkan ikan di pencucian dekat mess laki-laki. Dinda dan Kak Sarah menyiapkan bumbu untuk ikan bakar. Bagas dan Rizky mengumpulkan batok kelapa.

Arga berjalan melewati Arin dan Hana sambil membawa lembaran daun pisang yang diingat dengan pelepah pisang.

"Arga daun pisang itu mau dibawa kemana?" tanya Arin.

"Mau bawa ke ruang utama."

"Kami juga mau ke ruang utama. Bareng aja yuk!" ajak Hana.

Arin dan Hana berjalan di belakang Arga. Bagas dan Rizky mengurus api serta menyusun batu untuk membakar ikan di dekat teras ruang utama.

Setelah Andre dan Kak Rama selesai membersihkan ikan, Andre membawa ikan-ikan ke teras ruang utama. Kemudian Kak Sarah melumurkan bumbu lalu meletakkan ikan di tempat pembakaran.

Hana dan Joe bertugas mengipas ikan. Ikan trip pertama sudah matang. Ikan trip kedua lanjut dikipas oleh Andre dan Hana.

Ayu dan Nada bertugas memasak nasi. Setelah nasi dan semua ikan matang Arin dan Arga menjejerkan daun pisang di ruang utama lalu meletakkan nasi dan ikan di atas daun pisang.

Karena anak magang ada puluhan dan ruang utama tidak bisa menampung mereka semua dengan posisi berjejer. Jadi sebagian dari mereka makan di pondok bambu yang berada di samping ruang utama dan pondok bambu yang di dekat ruang produksi.

Duduk di lantai makan beramai-ramai beralaskan daun pisang. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Kekeluargaannya sungguh terasa. Arin semakin betah di sini. Tempat dan orang-orangnya begitu hangat.

Selesai makan Arin dan beberapa teman lainnya membereskan tempat mereka makan.

"Han, kamu merasa nyaman di sini? tanya Arin yang berada di sebelah Hana.

"Aku suka di sini. Pengalaman baru yang belum aku temukan di tempat lain. Banyak pelajaran hidup yang aku dapatkan. Kamu benar Rin, jangan mudah menilai sesuatu dan sekarang aku enggan cepat pulang dari tempat ini." Hana memasukkan daun pisang bekas tempat makan ke ember berwarna hitam.

"Aku ikut senang mendengarnya. Aku juga senang kamu mau belajar hal baru."

"Terima kasih sudah bawa aku magang di sini dan sudah bersabar menghadapi sikapku yang kadang tak sabaran."

"Sama-sama bestie."

Usai membersihkan ruang utama Arin dan Hana kembali ke mess untuk istirahat.

To be continued

----------------

Gimana ceritanya? Apa kamu suka? Apakah kamu pernah makan beralaskan daun pisang?

Jangan lupa vote, comment dan follow ya..

Terima kasih ❤️❤️

Kita Dalam Niskala                            (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang