Hai, lama tak bersua nih. 😊
Akhirnya ada lagi cerita yang berhasil muncul ke permukaan. Awalnya aku belum ada rencana buat spin off atau lanjutan dari ceritaku sebelumnya Believe in You, tapi ternyata idenya ada dan bisa ngalir deh cerita ini. Kayaknya ini karena aku belum bisa move on dari Dimas, Abel, dan Abil, jadinya muncul deh karya ini. Brave to Love You jadi cerita full atau novel ketiga yang aku publish di sini yang lumayan lama nggak lama aku siapkan. Semoga kalian suka karya aku yang ini. Boleh banget untuk vote, komen, dan share ceritaku.
Note: Cerita ini adalah karya asli dari aku. Jadi copyrightnya ada di aku sebagai fourthstar dan please jangan plagiat ya guys!
Terima kasih. Hope you enjoy it guys! 🥰🥰
🤍🤍🤍🤍
AWAL MULAShafazalea. Nama anak perempuan yang ditinggalkan di panti asuhan ketika ia berusia empat tahun. Banyak hal yang ia lalui sendiri. Namun semua tidak lagi Shafa rasakan ketika ia mulai mengenal Adisa Mutiara Sanjaya. Seorang Kakak perempuan berseragam putih abu yang menemaninya di ayunan ketika ada acara bakti sosial dari salah satu SMA. Percakapan sederhana dan hangat yang membuatnya nyaman bercerita harinya ketika di sekolah.
Pertemuan pertama mereka membuka pertemuan kedua, ketiga, dan banyak pertemuan dan cerita yang mereka bagi. Ini adalah awal ketika Shafa menjadi bagian keluarga Mama Tasya dan Papa Juan. Keluarga yang sederhana dan hangat yang dikenalnya dari Adisa.
Dear diary,
Kok ada ya orang sebaik Kak Disa? Kak Disa yang kenalin aku sama keluarganya. Mereka beberapa kali kesini. Apalagi Kak Disa. Dia sering kesini dan ajak aku ngobrol. Kak Disa juga mau ajarin aku belajar.Aku suka dipeluk Kak Disa. Aku suka diajak main Kak Disa. Aku suka diajak cerita Kak Disa.
Mama Papa Kak Disa juga baik. Kak Dimas, adiknya Kak Disa juga baik, cuma usiiill banget.
Tapi aku takut, aku nggak mau berharap dan nggak jadi terima aku kayak keluarga Tante Lia. Tapi mereka baik banget.
Gimana rasanya jadi adiknya Kak Disa ya? Pasti enak. Gimana rasanya jadi anaknya Tante Tasya ya? Huft
---------
Dear diary,
Terima kasih ya Allah udah ketemuin aku sama Kak Disa. Terima kasih udah kasih aku keluarga baru. Aku seneng banget, Kak Disa jadi kakak aku. Tapi aku ada takut sedikit. Takut nanti gimana setelah keluar dari sini dan nggak sama Ibu Nia. Apa orang-orang akan baik sama aku atau pada jahat ya? Gimana keluarga Kak Disa yang lain? Jangan-jangan nanti aku dipulangin lagi ke sini. Aku takut.Tapi pesennya Ibu, aku harus jadi anak baik dan pintar. Nggak boleh nakal dan harus nurut. Kata Ibu, Kak Disa dan keluarganya baik jadi aku nggak boleh takut. Kata ibu aku boleh datang ke sini kalau aku kangen Ibu dan yang lain. Semoga semua baik-baik aja ya. Mulai besok aku tidur di rumah kak Disa. Tadi Kak Disa dan Mama Tasya bantu aku masukin baju sama barang-barangku. Besok Mama Tasya dan Papa Juan yang jemput aku. Kak Disa dan Kak Dimas nggak ikut, katanya masih sekolah. Mereka besok beneran akan jemput aku kan?
---------
Dear diary,
Aku selalu bersyukur aku ketemu Kak Disa, Mama, Papa, dan Kak Dimas. Bersyukur ketemu Tante Riana juga, teman Mama yang psikolog. Dia bantu aku waktu itu. Kata Tante Riana, aku nggak bisa kontrol pikiran dan perilaku orang lain. Jadi aku cukup kontrol yang ada di diri aku. Aku nggak bisa ubah tentang siapa aku dan latar belakang aku. Tapi waktu denger Gebby bilang kalo aku nggak pantes sekolah di sana tetep aja sedih dan sakit. Mereka jahat sama aku, aku harus gimana? Kalau aku lawan Mama sama Papa marah nggak ya? Kan mereka yang mulai, mereka yang jahat bukan aku. Hiks
KAMU SEDANG MEMBACA
Brave to Love You
ChickLitShafa kecil tak pernah tahu awal mula ia bisa tinggal di Anugerah. Menjadi bagian keluarga Papa Juan dan Mama Tasya merupakan hadiah terbaik seperti yang Shafa dambakan sejak dulu. Dari keluarganya, Shafa merasakan kasih sayang dan cinta yang tulus...