BTLY - Chapter 25

1.4K 118 9
                                    

DOUBTS

Sudah lebih dari tiga hari sejak pengakuan Shafa dan Wira pada dua kakak laki-lakinya. Namun Damar masih belum mau mendengar penjelasan Shafa. Ia masih dalam mode mendiamkan adiknya.

Bukan Damar berlebihan. Damar sama halnya dengan Adisa dan Dimas yang sudah mengenal Shafa sejak gadis itu belum diadopsi oleh keluarga Papa Juan. Adisa dan Damarlah yang pertama kali bertemu Shafa. Ketika masa pendekatan dengan istrinya itu, ia juga sudah memperlakukan Shafa layaknya adiknya sendiri.

Adisa sudah memberi pengertian pada Damar, namun pria yang sudah memiliki dua anak itu masih ingin memberi sedikit hukuman untuk adik iparnya.

"Ini aku jadi jubir kamu ke Shafa sampai kapan sih, Yang?"

"Kenapa? Nggak mau seharian sama aku?"

"Bukan itu. Kamu mau ngekepin aku di sini nggak papa akunya. Tapi itu anak kamu protes kemarin, kok aku absen jemput terus dan dia ikut Abel terus."

"Pasti karena nggak bisa bebas minta jajan ke Abel itu mah."

Adisa tertawa mendengar komentar Damar. "Iya memang itu protesannya. Dia pengen beli sticker katanya, tapi malu mau bilang Abel." Adisa mendekat. "Mau sampai kapan kamu diemin si Adek?"

"Sampai dia protes sendiri. Masih anteng aja kok dia aku diemin."

"Anteng dari Hongkong! Nih chat-nya! Ngeluh ke aku udah panjang."

Adisa menggulirkan ruang percakapannya dengan Shafa. Gadis itu sudah mengadu sejak hari pertama didiamkan oleh Damar.

Sha 🐣 :
Kakak
Bang Damar masih marah ya? 😭

Adisa:
Iya masih ngomel dari kemarin
Kamu jelasin sana.

Sha 🐣 :
Kemarin udah dipotong Kak Dimas suruh balik kerja.
Aku nginep di Kak Dim semalem
Nanti malem aku nginep rumah Kakak ya?

Adisa:
Iya nanti pulang bareng aja kita.

Sha 🐣 :
Bantuin bujukin suamimu si Kak 🙏🙏
Please!! 🙏🙏🥺

Adisa:
Iya iya, nanti kakak bantu baik-baikin 😉


Sha 🐣 :
Ini harus pake jubir banget aku laporan kerjaan?
Kak bilangin aku mau jelasin sakarang boleh nggak?

Adisa:
Dia bilang nggak.
Katanya ini kantor, tempat kerja.
Sabar Adekku tetayang, pukpuk
Nanti aku bujukin lagi deh

Sha 🐣 :
Aku diomelin udah tiga kali 😭😭
Pertama, ada typo satu huruf
Kedua, gara-gara kopi dia udah dingin
Padahal kan bukan salah aku yang gak buruan diminum 😭😭
Ketiga, cuma gara-gara aku lirik terus mau ngomong aja udah bilang "apa lihat-lihat?"
Makin galak aja tiap menit suami Kakak 😭 😭

Adisa:
Udah aku bilangin nih biar nggak galak-galak 🤭
Tahan-tahan deh kuping kamu
Abang masih mau ngomelin kamu katanya 😂

Adisa:
Haish
Aku kenapa malah ikut pusing sama kerjaan baruku
Perantara, jubir, asisten pribadi 🤦‍♀️

Sha 🐣 :
Makanya suaminya dibilangin udahan mogok ngomongnya
Masa kalau nggak diem adanya ngomel 😭😭

Ketukan pintu membuat Adisa dan Damar berhenti membaca chat dari Shafa. Gadis yang sedang mereka bicarakan masuk dengan beberapa map dalam dekapannya. Ia berjalan dengan senyum cerah menuju meja Damar.

"Permisi Pak Damar. Ini-"

"Saya belum kasih kamu masuk lho. Udah nyelonong aja."

Senyum Shafa luntur. Merasa benar jika ia seharusnya menunggu jawaban dari atasannya sekaligus kakak ipar, akhirnya Shafa meminta maaf. Ia tadi merasa buru-buru memberikan laporan yang diberi sticky note urgent dari Arya.

Brave to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang