BTLY - Chapter 23

1.3K 116 6
                                    

CAUGHT OFF GUARD

Sejak ungkapan rasa yang tanpa rencana mereka utara di hutan pinus kala itu, keduanya semakin dekat. Terkadang Wira mengajak Shafa untuk menikmati makan malam mereka di rumahnya dengan kedua adiknya juga. Bahkan Shafa sudah menjadi anggota tetap nobar Anthea dan Ayanna untuk menonton series, drama, ataupun film dari layanan streaming saking ia seringnya diajak ke rumah Wira.

Meski begitu Shafa masih menutup rahasia itu dari Dimas dan Damar. Seperti pagi ini keduanya datang bersama namun Shafa lebih dulu keluar dan bergegas ke MC untuk memesan kopi untuk Wira dan croissant untuknya.

Shafa:
Kopi sama donatnya aku titip di Pak Beni ya Mas
Selamat kerja Mas 💪

Mr. DoubleU:
Makasih Bee 🤗
Aku barusan sampe kubikel.
Met kerja Bee 🤗😚
Nanti maksi bareng yak

Shafa:
Sippo 👍
Boleh request menu yg ada sayurnya nggak?

Mr. DoubleU:
Anything for you Bee 😉

Shafa:
🙏🙏

Bertukar pesan sudah menjadi hal biasa. Shafa bahkan kini benar-benar menjadi alarm hidup Wira. Setiap pagi ia selalu menghubungi Wira melalui telepon. Pernah gadis itu sengaja tidak menghubunginya di pagi hari saat di rumah, berujung teror chat menumpuk dan panggilan video yang sengaja pria itu buat lama durasinya. Ada beberapa hal yang mereka kompromikan. Seperti ketika mereka menghabiskan waktu dengan keluarga dan batas kekangan antara keduanya.

Gadis itu kini tengah berkonsentrasi mengerjakan beberapa dokumen yang harus ia laporkan pada Damar nanti. Sejak pagi, Shafa sudah sibuk mengubah jadwal pertemuan Damar karena iparnya itu sedang mengambil cuti.

Getaran ponsel terasa di meja. Shafa melihat notifikasi yang muncul kemudian senyum terbit di wajahnya.

Mr. DoubleU:
Bee mau lotek apa kupat tahu?

Shafa:
Kupat tahu aja cabe 1

Mr.DoubleU:
Oke aku pesenin sekarang aja.
Nanti mau makan di mana?

Shafa:
Aku di ruangan aja
Masih banyak kerjaan 😣
Pak bos lagi cuti

Mr. DoubleU:
Yaudah nanti aku temenin 😀
Bapak drivernya otw
Aku ambil ke bawah dulu langsung cus ke tempat kamu

Mr. DoubleU:
*sent picture (foto mirror Wira di lift)*
Otw ke atas Bee 🛫

Shafa tidak lagi menggubris pesan-pesan dari Wira dan membiarkan hanya dibaca saja dari pop up message. Ia perlu segera menyelesaikan pekerjaannya. Gadis itu yakin jika nanti Wira akan merusuhinya.

Begitu datang, Wira hanya menyapa Shafa kemudian berlalu ke pantri kecil yang ada di lantai lima untuk mengambil peralatan makan. Pria itu memindahkan makan siang mereka ke piring masing-masing dan membawa kembali ke meja Shafa.

"Mas Wira makan duluan aja. Aku selesaikan ini sebentar."

Wira hanya mengangguk lalu sibuk dengan game di ponselnya. Lima menit awal Wira masih tenang bersama ponselnya. Sepuluh menit berlalu masih tenang dengan Wira sesekali mulai menyendok lotek bakwan di depannya. Tapi kesabaran Wira sepertinya sudah menipis.

Belum ada lima belas menit menunggu ia sudah mulai mengganggu ketenangan Shafa dalam bekerja. Dari mulai menyuapi Shafa hingga berusaha menarik tangan kanan gadis itu untuk ia genggam dan mainkan.

Kepala Shafa menggeleng ketika Wira menyodorkan makanan di depannya.

"Nanti aku makan sendiri. Tunggu sebentar." Penolakan Shafa yang pertama.

Brave to Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang