Senjoy readings~
------------------------°°
Ruangan itu dipenuhi cahaya keemasan yang memantul dari lampu kristal besar di tengah aula. Tamu-tamu berpakaian formal berbisik-bisik, membicarakan pernikahan dadakan yang penuh tanda tanya.
Jisoo berdiri di depan altar, mengenakan tuksedo hitam yang terlihat sempurna, meski wajahnya menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
"Kenapa perasaanku seperti mau operasi bedah besar, ya? Padahal hanya akan menikah," gumam Jisoo pelan. Ia melirik ke kanan, melihat Chaeyoung duduk di deretan tamu, wajahnya dingin seperti batu. "Uh, ini pasti bakal jadi operasi tanpa bius untuk dia," bisiknya lagi.
Seorang pria tua yang berdiri di samping Jisoo, menyentuh bahunya dengan pelan. "Tenang, Jisoo. Pernikahan adalah langkah besar dalam hidup. Kau harus menerimanya dengan ikhlas."
Jisoo memaksakan senyum. "Pak Pendeta, sepertinya ikhlas itu hanya berlaku jika saya tidak harus menikah mendadak dengan pacar teman saya.."
Pendeta itu terbatuk kecil, tidak tahu harus menjawab apa.
Lalu, pintu besar aula terbuka, dan Jennie muncul dengan tubuh terbalut gaun putih yang sederhana, wajahnya pucat, tetapi tetap memancarkan keanggunan khasnya.
Jisoo menelan ludah, bukan karena Jennie terlihat memukau, tetapi karena ia tahu apa yang akan terjadi setelah ini.
Ketika Jennie akhirnya berdiri di samping Jisoo, ia berbisik pelan, "Kamu yakin mau melakukan ini, Ji?"
"Emang ada pilihan lain apa, Jen?" Jisoo menjawab dengan senyum tipis yang lebih terlihat seperti meringis. "Kamu hamil anakku, dan jika aku tidak bertanggung jawab, keluargaku pasti akan menyeretku ke sidang keluarga. Lagi pula, aku 'kan orang baik. Eh, lumayan baiklah."
Jennie menatap Jisoo dengan pandangan bercampur emosi. "Maaf. Aku tidak bermaksud... semuanya jadi seperti ini."
Jisoo melirik ke arah Chaeyoung yang masih menatap mereka tanpa ekspresi. "Yah, sejujurnya, aku juga tidak bermaksud merebut pacar orang, apalagi itu pacar temanku sendiri. Tapi, ya, nasi sudah jadi bubur. Sekarang tinggal kita tambahin topping aja biar enak dimakan."
Jennie ingin tersenyum mendengar lelucon itu, tetapi rasa bersalah di dadanya terlalu besar.
~
Setelah upacara selesai, pesta makan malam berlangsung dengan suasana yang canggung. Jisoo berusaha menghidupkan suasana dengan guyonannya, tetapi tak semua orang bisa tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡𝐉𝐞𝐧𝐒𝐨𝐨 𝐬𝐡𝐨𝐫𝐭 𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐜𝐨𝐥𝐥𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧♡
FanfictionShort story' collection about JENSOO. Indonesian language. List : 1. 'She's not her - 2 chapter - 2. LOVE WOUND - 4 chapter - 3. truth - oneshot 4. Love sick - oneshot 5. Sweet stalker - 4 chapter - 6. El Di Ar...