Niskala

880 70 78
                                    

Selamat malam, semuanya. Rindu banget ih baca-baca komen kalian dikolom komentar, huhuhu
Ini merupakan ceritaku yang ke-6. Aku masih nulis cerita tentang Jungkook, tapi di Asmaraloka aku punya oneshoot cerita semua member..
Aku juga nulis cerita tentang Yoongi yang awalnya aku tulis buat salah satu mentorku yang lagi galau karena mau ditinggal Yoongi wamil hehehe
Trus dari situ aku kepikiran mau bikin versi semua member tapi satu bab aja..
Kembali ke cerita ini, Mine adalah cerita baruku yang terinspirasi dari lagu Scars dan Seven, kira-kira udah ketebak ya nantinya bakal gimana alurnya.. 😂
Seperti biasa, Elea masih Elea yang sama. Dia ga keberatan kalo pembacanya udah bisa nebak alur ceritanya yang penting buat dia adalah ceritanya bisa dinikmati dan jadi moodbooster buat pembaca..
Cerita ini vibesnya masih sama kayak ceritaku sebelumnya di karakter tokoh utama, berisi tentang kebucinan-kebucinan semanis gulali dari Jungkook untuk pasangannya.. Siapa ya pasangannya? Udah tau kann 🤭

🐰🐰🐰

.
.
.
.
.


Seorang pria berperawakan tinggi dan tegap sedang berjalan dengan langkah besar menuju sebuah rumah yang cukup besar dilingkungannya. Disanalah ia dibesarkan selama 20 tahun ini.

Dia adalah Jeon Jungkook, seorang mahasiswa di salah satu Universitas di Seoul merupakan anak tunggal dari pasangan Jeon Jungjae dan Kim Minji. Ia dibesarkan oleh neneknya, Jeon Ahyeon, sejak berumur 5 tahun.

Dia harus tinggal bersama neneknya sebab kedua orang tuanya telah meninggal dunia sejak dia berumur 5 tahun karena sebuah kecelakaan pesawat.

Langkahnya terhenti saat dia melihat neneknya sedang memandangi foto lama yang terbingkai kayu berwarna coklat tua. Menyadari jika cucunya telah datang, Ahyeon menaruh kembali bingkai foto itu ke tempat semula lalu berjalan mendekati Jungkook.

"Dari mana saja? Kenapa baru pulang? Jam berapa ini?"

Tanya Ahyeon bertubi-tubi namun nada suaranya sangat lembut. Selama membesarkan Jungkook, dia tak pernah sekalipun memarahi apalagi membentak cucunya ini.

Ahyeon menyadari jika Jungkook telah terluka karena kehilangan kedua orang tuanya, oleh karena itu Ahyeon tidak mau Jungkook mendapatkan luka baru karena merasa tertekan hidup dengannya.

"Aku menginap ditempat Jimin, Nek."

Jawab Jungkook. Dia mendudukkan bokongnya ke atas sofa lembut berwarna abu-abu diruang tamu.

"Begitu? Lalu kenapa tidak menjawab telepon dari Nenek? Padahal kan Nenek hanya ingin tau kau dimana."

Jungkook terkekeh lalu ia bangkit dari sofa. Ia mencium pipi sang nenek baru kemudian dia beranjak ke kamarnya. Meski suasana hatinya sedang tak baik namun sebisa mungkin dia menutupinya dari Ahyeon.

"Dasar anak nakal."

Gumam Ahyeon sambil tersenyum. Ia pun berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan Jungkook. Setelah itu nanti dia akan ke ruang baca yang merupakan tempat favoritnya untuk membaca beberapa buku karena pagi ini perasaannya sedikit tidak nyaman.

Jika sudah begini, buku merupakan pelarian paling ampuh bagi Ahyeon. Dia akan menemukan dunia lain ketika dia membaca buku-buku yang ada disana. Sementara Jungkook, ia kini tengah menghisap tembakau di balkon kamarnya.

Semalam memang dia menginap di apartemen Jimin karena mereka berdua sedang menyelidiki perselingkuhan Yuri dan Namjoon. Yuri adalah kekasih Jungkook sedangkan Namjoon adalah teman sekelasnya.

Yuri memutuskan Jungkook dua hari lalu dengan alasan dia tidak suka pria berandalan seperti Jungkook. Hampir setiap malam balapan motor, sering ke bar atau kelab malam untuk mabuk-mabukan bersama teman-temannya lalu yang membuat Yuri tak bisa menahan diri lagi karena Jungkook membuat banyak tatto yang memenuhi lengan kanannya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang