Naluri

259 46 16
                                    

🐰🐰🐰

.
.
.
.
.

Base camp Hector sedang dihebohkan oleh seorang bayi yang hari ini umurnya pas 4 bulan. Hari ini Yoongi sedang berada di kampus karena dia harus mengikuti sidang thesisnya sedangkan jadwal Camy imuniasasi juga hari ini.

Jadilah akhirnya Camy ditemani oleh Jackson dan Jimin untuk mendapatkan vaksin DPT-HB-Hib 3 dengan cara disuntik disalah satu paha bayi itu.

Camy juga mendapatkan Polio 4 untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usianya yang ke-4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.

Camy memang tidak mengalami demam, tapi nyeri bekas suntikkan pada pahanya membuatnya rewel. Dia terus menangis walau tidak kencang tapi tidak berhenti.

Jimin membawa Camy berjalan-jalan keluar rumah tapi masih di sekitar base camp. Ada Jackson juga yang mengekori karena dia tidak yakin jika Jimin bisa mengasuh Camy dengan cara yang benar.

Jimin memberi susu dalam botol pada Camy, Camy tak mau meminumnya. Tak kehabisan akal, Jimin pun berusaha menunjukkan pemandangan yang menurutnya lucu pada Camy supaya Camy berhenti merengek.

"Camy, coba kau lihat itu. Lucu sekali kan? Hahaha."

Jimin berusaha membuat Camy tertawa tapi malah dia yang tertawa sampai perutnya terasa keram sementara Camy masih saja merengek sambil mengusap-usap matanya.

"Dasar laknat! Kau menunjukkan pemandangan tak senonoh pada Camy?!"

Jimin berusaha menghentikan tawanya sambil memegangi perutnya dan menatap Jackson yang tengah memandang horor padanya.

"Kenapa? Itu kan lucu."

"Lucu katamu? Anjing yang sedang kencing itu lucu?"

Jackson sudah kehilangan kesabarannya. Seperti yang ia duga, Jimin tak bisa mengasuh Camy dengan baik. Ingin sekali rasanya Jackson menguras isi kepala Jimin dan menggantinya dengan susu Camy supaya isinya lebih murni.

"Jack, coba kau lagi yang menggendongnya. Pinggangku sudah mau patah bergoyang terus dari tadi." Celetuk Jimin seraya menyerahkan Camy pada Jackson.

"Cih! Bergoyang sepanjang malam juga biasanya kau kuat-kuat saja." Jawab Jackson.

Dia memegangi tubuh mungil Camy sementara Jimin sedang memasangkan baby carrier pada tubuh Jackson. Mereka tidak menaruh Camy dalam stroller karena bayi itu akan menangis lebih kencang jika diletakkan disana. Jimin terkikik geli sambil mengeratkan ikatan pada pinggang Jackson.

"Itu kan lain. Bergoyang menggendong Camy hanya mendapat rasa lelah sedangkan bergoyang diatas ranjang mendapat rasa nikmatnya surga dunia. Beda lah.."

Jackson menyentil mulut Jimin cukup kuat sampai Jimin mengaduh.

"Aduh! Kena gusiku, bodoh!"

"Jangan bicara begitu didepan Camy makanya."

"Dia kan belum mengerti."

"Ya pokoknya jangan! Kau mau dia terbiasa mendengar perkataan mesum? Hah?"

"Ck! Jangan berlagak seperti seorang ayah sungguhan begitu aku geli melihatnya. Kau itu membuat susunya saja tak bisa."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang