🐰🐰🐰
.
.
.
.
."Jangan lihat ke kiri atau ke kanan, jalan lurus saja. Pasang wajah mengintimidasi seolah disini mereka yang harusnya takut padamu."
Hyunsik berucap pada Jungkook seraya terus berjalan menyusuri sebuah lorong dengan pencahayaan yang minim. Mereka hendak keluar dari gedung ini akan tetapi begitu banyak pria berpakaian yang sama disana sedang dalam posisi siap dan sedang memperhatikan mereka bertiga.
Jungkook tak menjawab namun ia mendengar dengan baik semua yang Hyunsik katakan padanya dalam posisi siaga untuk melepas bahan peledak yang ia simpan dibalik lengan bajunya. Benda semacam granat itu hampir Jungkook lepaskan ketika Hoseok tiba-tiba muncul dari perempatan lorong itu bersama beberapa orang pria dibelakangnya.
Hoseok berjalan mendekati Jungkook dengan perlahan namun wajahnya sangat kentara jika dia sedang menahan emosinya yang membuncah. Kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya mengepal dengan erat.
"Bagaimana, Jungkook? Apa urusanmu sudah selesai?"
Jungkook tak menjawab, ekspresi wajahnya begitu santai namun tatap matanya tegas dalam posisi berdiri yang siaga. Jungkook benar-benar sulit terbaca sehingga lawan bicaranya juga sulit menyimpulkan apa yang ada didalam kepala pria satu itu.
"Baiklah. Ayo kita pulang, aku sudah memesan tiket untukmu dan Jin."
"Kau ikut pulang bersama kami juga?"
Kali ini Jin yang berbicara sehingga Hoseok beralih dari menatap Jungkook lalu mengubah arah pandang padanya. Terdapat jeda beberapa detik baru akhirnya Hoseok menjawab.
"Aku juga pulang, tapi di penerbangan berikutnya."
Jawab Hoseok dengan senyuman manis terukir dibibirnya akan tetapi senyumanya itu perlahan luntur ketika Jungkook akhirnya membuka suaranya.
"Bersama Christy Yu putri dari James Yu?"
Melihat ekspresi wajah Hoseok yang otomatis berubah saat Jungkook menyebut nama James Yu, Jungkook terkekeh seraya menunduk kemudian ia mengangkat kembali kepalanya itu lalu bertemu tatap dengan Hoseok. Dia tak akan masuk jebakan yang sama seperti orang tuanya dulu ketika masuk perangkap yang sama juga.
"Kenapa wajahmu seperti itu?"
Tanya Jungkook masih dengan kekehannya. "Semalam aku melihatmu dan Christy dihotel yang sama dengan tempatku menginap. Aku kan jadi berpikir yang macam-macam tentang ada apa antara kalian berdua." Ucapnya lagi.
Jungkook melihat Hoseok sedang mengeraskan rahangnya dengan kuat. Pria satu itu sangat mudah terpantik emosinya begitu saja. Sebenarnya itu tak bagus karena sebagai seorang mafia, sumbu pendeknya itu bisa membakar dirinya sendiri.
"Aku tidak meniduri Christy."
"Ck.. Aku tidak seiseng itu membahas tentang teman tidur seseorang, Jung Hoseok. Aku tau kau mengetahui isi kepalaku sekarang."
"Apa maksudmu?"
Kedua bola mata Hoseok sudah memerah dan bergerak tidak tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE
RomanceJungkook kembali membuka hatinya untuk dapat jatuh cinta lagi selepas mengalami kekecewaan pada hubungan sebelumnya. Ia memutuskan untuk mengambil langkah besar meraih cinta yang sangat berharga baginya. Setelah jatuh cinta kembali, Jungkook benar-b...