Champagne Confetti END

946 53 108
                                    

Iya.. Ini part ENDING 🥲
Sedih banget ga tau kenapa..

Mungkin karena aku nulis MINE tuh lebih banyak struggle nya dari aku nulis cerita yang lain. Tapi aku harap, bab akhir ini tetap bisa jadi moodbooster kalian 🤍

🐰🐰🐰
🔞
.
.
.
.
.

Sesampainya dirumah, setelah membaringkan Camy ditempat tidurnya dikamarnya sendiri, Jungkook kembali ke kamarnya dan Aera. Napasnya tercekat saat melihat Aera memakai gaun tidur berwarna putih tulang namun begitu tipis dan memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan jelas.

Jungkook bahkan dapat melihat jika Aera tak mengenakan celana dalam ataupun bra dibalik gaun tidurnya itu. Aera sudah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya. Saat dia menyadari Jungkook sedang berjalan kearahnya, Aera mematikan hairdryer lalu membagi rambutnya menjadi dua memperlihatkan punggung mulus tanpa cela miliknya.

Setelah itu Aera menyisir rambutnya menggunakan jari, bersikap seolah tak terpengaruh dengan tatapan nakal Jungkook dibelakangnya yang dapat ia lihat melalui cermin.

"Kau sudah mandi?" Tanya Jungkook.

Basa basi macam apa itu? Memangnya kau tidak lihat aku baru saja mengeringkan rambut? Apa perlu ku congkel biji matamu itu supaya berfungsi dengan baik? Aera terus mengumpat dalam hatinya karena dia kembali mengingat wanita yang tadi datang ke butiknya dan membuat masalah itu menghubungi Jungkook.

Ponsel Jungkook yang tergeletak diatas ranjang saat Jungkook mengurus Camy membuat Aera melihat nama kontak Ailee beberapa kali menghubungi Jungkook. Aera mengibas tangan Jungkook saat Jungkook memegangi kedua bahunya dari belakang.

Perasaan Jungkook mulai tidak enak.

Aera berdiri lalu berjalan menuju ranjang dan hendak tidur, sedangkan Jungkook mengikutinya dari belakang.

"Kau sudah mau tidur? Ini masih jam 7 malam, sayang."

Aera tak menjawab. Dia berbaring lalu mengambil guling untuk dia peluk, namun posisi berbaringnya itu justru membuat darah Jungkook semakin berdesir. Pinggang kecil dan bokong sintal Aera membentuk lengkungan indah bak gitar spanyol yang seolah menjerit memanggil Jungkook untuk segera menyentuhnya.

"Sayang, kau masih marah karena Ailee memegang tanganku?"

Jungkook duduk ditepi ranjang, pandangannya tak terlepas sama sekali dari bokong istrinya.

"Kalian sungguh hanya berpegangan tangan saja?"

"Bukan berpegangan, sayang. Tapi dia yang memegang tanganku. Aku sedang mempelajari file yang dia bawa tapi dia beberapa kali.. Menyentuh.. Pahaku." Jungkook berbicara dengan terbata dan memejamkan mata diakhir kalimatnya. "Aku sudah merasa tak nyaman dan semakin tak bisa menahan diriku ketika dia memegang tanganku."

"Lalu darimana dia tau nomormu? Dia menghubungi berkali-kali tadi."

Jungkook langsung menyambar ponselnya lalu melihat 3 panggilan tak terjawab dari nomor Ailee.

Sialan. Batinnya. Jungkook segera menghapus nomor Ailee lalu memblokirnya. Tadinya mereka bertukar nomor ponsel karena hendak menjalin kerja sama dalam salah satu proyek besar namun Jungkook membatalkannya.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang