Janardana

618 48 118
                                    

🐰🐰🐰



.
.
.
.
.

Jimin terus mengejar motor di depannya, setelah 20 menit berlalu dia belum berhasil mengalahkan gadis manis namun keras kepala di depan sana. Christy kembali mendatangi rumah Jungkook dengan maksud untuk melabrak Aera dan membalaskan rasa sakit yang ditanggung oleh kakaknya.

Namun niatnya gagal karena disana ada Jimin dan beberapa anggota Hector lainnya yang memang sedang menjaga Ahyeon dari kemungkinan buruk yang mungkin saja ia dapatkan jika mereka tak menjaganya hingga terjadilah aksi kejar-kejaran dijalan antara Jimin dan Christy.

"Lumayan."

Gumam Jimin seraya tersenyum penuh arti dari balik helmnya. Dia mengakui jika skill gadis keras kepala itu cukup mumpuni sehingga dia kesulitan mengejarnya selama 20 menit. Namun kini Jimin berhasil berada didepan Christy dan menghalangi jalannya. Tentu saja Christy tidak menyerah, dia malah berniat untuk menabrak Jimin.

"Kehilangan satu motor tak masalah."

Jimin kembali bergumam lalu dia memutuskan untuk menekan rem lalu melepaskan stang motornya, membiarkan Christy menabraknya. Christy sendiri jadi tercengang karena bukannya menghindar akan tetapi Jimin malah berdiam diri didepan sana.

Saat motor Christy menabrak motor Jimin, Jimin menarik kerah baju Christy sesaat sebelum mereka terjatuh di atas aspal lalu berguling ke dalam jurang sedalam 10 meter. Christy berteriak kencang ketika tubuhnya menghantam sebuah pohon.

Jimin membuka helmnya sendiri lalu melemparnya ke samping kanan. Dia menatap lekat gadis yang sedang terbaring disampingnya itu, dia juga sedang membuka helmnya.

Hidungnya mengeluarkan sedikit darah entah karena benturan apa tadi, Jimin tidak memperhatikannya karena kejadian tadi terjadi begitu saja dengan cepat.

"Bedebah sialan!"

Jimin tersenyum evil mendengar Christy mengumpatinya sambil berteriak seperti itu. Dia jadi membayangkan jika Christy berteriak karena alasan lain.

"Kau juga."

Jimin tidak akan bersikap lembut pada Christy. Untuk menarik perhatian seorang gadis liar seperti Christy, Jimin akan membuatnya merasa tertantang.

"Kau bilang apa?"

"Kau juga bedebah sialan. Untuk apa kau menyerang seorang nenek-nenek lanjut usia?"

"Untuk memancing Aera keluar, tentu saja. Memangnya kau tidak memikirkan sampai kesana? Oh, tentu saja. Hector itu isinya orang bodoh dan tidak berguna semua."

Jimin terkekeh. Dia bersandar pada sebuah pohon lalu menarik kakinya sebelah.

"Tapi salah satu anggota hector yang kau bilang bodoh dan tidak berguna itu hampir mematahkan leher pemimpinmu dengan tangan kosongnya, dan dia adalah seorang gadis. Aku tak tau kalau Stronghold selemah itu rupanya."

Christy mengepalkan kedua tangannya dan melempar tatapan tajam bak busur panah yang siap menikam Jimin. Bukannya terintimidasi, Jimin malah terus menertawakannya.

"Kim Aera itu pandai berkelahi, Christy Yu. Kau tau kenapa dia hampir membunuh kakakmu? Itu karena kakakmu menabrak pacarnya lalu mengeroyoknya dijalan. Si pecundang itu tak berani melawan Jungkook sendirian. Jangankan melawan Jungkook, melawan pacarnya Jungkook pun dia kalah."

Jimin terus tertawa dengan ekspresi wajahnya yang menjengkelkan. Dia menyilangkan kedua kakinya lalu kedua sikunya bertumpu pada lututnya.

"Sebelum kau membalaskan dendammu, cari tau dulu asal usul masalahnya. Disini kakakmu yang memulai lebih dulu. Kalau Aera tak melawan kakakmu maka pacarnya yang akan mati ditangan Kris. Jika kau menjadi Aera, apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan diam saja menyaksikan pacarmu dikeroyok sampai meninggal? Boleh-boleh saja membalaskan dendam, tapi kau harus tau dulu akar masalahnya supaya tenagamu tak terbuang sia-sia."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang