Fetish

596 51 6
                                    

🐰🐰🐰
🔞

.
.
.
.
.


Ketiga Hectors itu sedang memasuki salah satu kelab malam di Itaewon. Mereka memesan minuman keras lalu menikmatinya sambil menyusun rencana hendak pergi ke mana setelah ini.

Jujur saja Jungkook tidak mengetahui ada apa sebenarnya di Itaewon yang berhubungan dengan ayahnya, namun Jungkook begitu yakin pada nalurinya sendiri bahwa ada yang ingin Jungjae sampaikan padanya melalui pesan tersembunyi.

Walau kini Jungkook sedang menyalakan korek api untuk membakar ujung tembakau pada rokok yang hendak ia hisap, namun ia terus mengamati orang-orang disekitarnya. Jungkook memperbaiki posisi duduknya saat dia menyadari ada yang terus memperhatikannya sejak tadi.

Jungkook melihat sekilas, namun dia langsung tau jika seorang pria yang menatapnya itu bukanlah warga negara Korea Selatan, dia orang asing. Ketika pria itu pergi, ekor mata Jungkook juga mengikuti ke mana arah pria itu pergi.

"Aku mencurigai seseorang. Kalian mau mengikutiku bermain?"

Jungkook berucap setelah ia menenggak habis minuman keras yang terisi dalam gelasnya. Dia berdiri lalu berjalan mengikuti si pria asing, sesekali ia masih menghisap tembakau yang telah terbakar ujungnya itu. Yoongi dan Jin mengikutinya dari belakang.

Saat Jungkook sedang mengikuti si pria asing yang dia curigai tadi, seseorang menarik tangannya. Gerakkan refleks Jungkook ketika sesuatu yang tak terduga yang ia anggap sedang menyerangnya membuat yang menarik tangannya tadi malah ditarik kuat oleh Jungkook dan mereka berdua berhadapan.

"Aku Hosea."

Kalimat pendek itu membuat Jungkook mengurungkan niatnya untuk mematahkan tangan pria yang mengaku sebagai Michael Hosea itu.

"Ikut aku. Kau salah tempat, ayahmu tidak berada disini. Yang tadi sedang kau ikuti itu adalah anak buah Jungwon."

Perlahan Jungkook melepaskan cengkramannya pada lengan Hosea. Namun seperti biasa, dia sedang mengamati pria dihadapannya ini. Dia tau jika Jungkook sedang mencari ayahnya, itu berarti dia juga memahami kalau Jungkook berada diaini karena melihat titik lokasi yang ia hubungkan melalui penglihatannya.

Walau kini Jungkook tengah mengikuti Hosea, dia sedang dalam posisi siap untuk menghadapi serangan tiba-tiba. Mereka keluar dari kelab menuju rumah makan tradisional yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kelab malam yang Jungkook dan teman-temannya datangi tadi.

"Kau yakin pria ini jujur?" Bisik Yoongi ditelinga Jungkook. Ia memandang Hosea dengan curiga sebab pria asing satu itu terus menengok ke belakang, ke arah mereka.

"Jika dia membohongi kita, tembak saja kepalanya nanti." Jawab Jungkook tanpa melihat ke arah Yoongi.

Ketiganya terus mengikuti Hosea. Mereka masuk ke dalam rumah makan tradisional yang pengunjungnya tidak terlalu ramai, yang berusia kira-kira sama seperti mendiang Ahyeon dan Jihyun.

Mereka masuk ke dapur dan bertemu beberapa pekerja di dalam sana. Melihat mereka yang tidak terkejut apalagi memarahi orang asing yang masuk ke dalam dapur mereka, Jungkook menebak dua hal.

Yang pertama memang benar instingnya jika ada yang ingin Jungjae katakan padanya melalui kode rahasia pada titik lokasi yang ia lihat bersama Hyunsik atau yang kedua, jika tidak berarti dia sedang masuk ke dalam jebakan seseorang.

Jungkook memasukkan tangan ke dalam saku celananya guna untuk memegangi pistolnya disana saat mereka memasuki sebuah lorong gelap dengan pencahayaan minim tempat penyimpanan daging.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang