You are My Weakness

305 43 69
                                    

🐰🐰🐰


.
.
.
.
.

Jungkook melangkahkan kakinya dengan perlahan sebisa mungkin sesaat setelah dia mengunci kamar dan mengurung istrinya di dalam kamar sana. Ia berhenti lalu bersembunyi dibalik tiang setelah menyadari ada tiga orang pria yang entah bagaimana bisa masuk ke dalam rumahnya padahal Jungkook telah mengunci pintu tadi.

Kini Jungkook mengerti kenapa para mafia memperkerjakan banyak pengawal dirumah mereka, pasti salah satunya untuk menghindari hal semacam ini. Jungkook tak memegang senjata apapun saat ini, namun dia yakin bisa mengalahkan ketiga orang penyusup itu dengan tangan kosongnya.

Jungkook hanya berdiri dan berdiam diri dalam kegelapan memantau ketiga orang penyusup itu terus memeriksa ruangan satu persatu dirumahnya. Ketika mereka ingin berjalan ke arah kamar Jungkook karena mendengar suara kucing dari arah sana baru lah Jungkook keluar dari persembunyiannya.

Didalam kamar, Aera mendengar suara orang berkelahi diluar kamarnya. Aera beranjak dari ranjang lalu memeriksa semua jendela untuk menguncinya. Dia sudah menghubungi Hyunsik dan Yoongi, ia harap bantuan akan segera datang secepatnya.

"Tidak, tidak. Aku tak bisa hanya diam saja seperti ini."

Aera memasukkan Camy ke dalam kandangnya lalu berjalan menuju pintu kamarnya, ketika dia mencoba membukanya namun ternyata pintu itu terkunci. Aera memeriksa laci di meja samping pintu untuk mencari kunci cadangan. Ia mencoba banyak anak kunci baru akhirnya menemukan yang sesuai dengan pintu kamar itu.

Aera mengambil satu pistol milik Jungkook dilaci yang ia temukan disamping kunci dilaci tadi lalu membawanya keluar. Aera melihat Jungkook tengah menduduki tubuh seseorang lalu menekan leher orang tersebut menggunakan lututnya. Yang seorang telah terkapar dilantai dengan kedua mata terbuka dan mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinganya.

Saat salah satu dari mereka hendak mengambil sesuatu dari balik bajunya, Aera lebih dulu melepaskan tembakan pada kepala sang penyusup. Jungkook menoleh ke belakang dan mendapati istrinya yang sedang hamil besar itu baru saja menembak mati seseorang. Aera berjalan ke arah Jungkook lalu menyerahkan pistol itu pada suaminya.

Sialnya, penyusup malah bertambah banyak berdatangan ke dalam rumah mereka setelah mendengar suara tembakan tadi. Jungkook berdiri lalu memegangi tangan Aera, mendorong perlahan ke arah belakang tubuhnya. Aera sendiri berpegangan pada sisi pinggang Jungkook dengan erat.

Aera mendengar suara langkah kaki seseorang didepan sana, sepertinya ia memakai pantofel mahal karena dari suara ketukannya saja sudah berbeda. Suara itu berhenti tepat dihadapan Jungkook dan Aera. Jungkook merasakan pegangan Aera pada pinggangnya semakin menguat membuatnya menggengam tangan Aera lalu mengelusnya.

"Jeon Jungkook, kau cukup licin seperti belut, sulit untuk ditangkap. Aku telah melakukan kesalahan karena sudah meremehkanmu. Ku pikir Yoonji saja sudah bisa menanganimu, ternyata perkiraanku sedikit meleset. Kau lumayan cerdik rupanya."

Aera menelan ludahnya dengan kasar, ia mengira jika didepannya sekarang adalah Kim Jungwon namun suaranya sedikit berbeda. Aera memegangi perut besarnya, bermaksud untuk melindungi dari serangan tiba-tiba dari seseorang karena sekarang mereka tengah dikepung oleh kawanan dari penyusup tadi.

Pria didepan Jungkook ini menyeringai ketika dia menyadari ada seorang perempuan dibalik tubuh Jungkook sekarang dan Jungkook sedang memegang tangannya. Ia tertawa rendah saat melihat Jungkook dan perempuan itu memiliki cincin yang sama tersemat dijari manis mereka masing-masing.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang