Nirankara

252 38 69
                                    

🐰🐰🐰

.
.
.
.
.


Jung Yoonji begitu mengamuk dirumahnya, ia melempari barang-barang dan terus berteriak bak kesetanan sebab ia mendapat kiriman mayat putra sulungnya sendiri yang di simpan di dalam karung lalu di letakkan didepan gerbang rumahnya.

"Kurang ajar! Bedebah kau, Jeon Jungkook!"

Wajah serta matanya memerah, kemarahannya sedang berada di puncak dan ia sendiri tak dapat mengendalikannya. Jung Hani yang merupakan putri bungsu Yoonji terus menangis histeris seraya mengguncang tubuh kakaknya.

"Sudah ku bilang jangan terlibat, Kak. Kenapa kau tak mau mendengarkanku?"

Hani terus menangis meraung disamping Ibunya yang juga menangisi kepergian putranya. Tak ada yang lebih memilukan dari tangisan seorang Ibu yang melihat anaknya sendiri telah terbujur kaku didepan matanya.

"Ini semua gara-gara kau, Yoonji. Jika kau tak keras kepala menyuruh Hoseok ikut terlibat, mungkin putraku masih hidup sekarang!"

Kim Nayeong yang merupakan istri dari Jung Yoonji, ia menyalahkan suaminya karena Yoonji telah menyuruh Hoseok untuk ikut terlibat dalam pekerjaan gelap yang ia geluti selama ini.

"Aku akan membalas kematian putra kita, Nayeong."

Yoonji berucap dengan keyakinan berbalut rasa dendam membara yang kian memunculkan api dan siap berkobar membakar lawannya.

"Membalas katamu? Bukankah putra Jungjae itu juga sedang membalas kematian ayahnya? Kau lupa siapa yang memulai?"

"Aku tetap akan membalasnya."

"Lalu mereka akan membalas lagi di lain hari nanti. Sampai kapan ini berakhir, Yoonji? Sampai semua anggota keluargamu lenyap seperti yang Jungkook rasakan?! Hah?!"

"Diam! Kau tidak tau apa-apa, Nayeong! Aku bekerja mempertaruhkan nyawaku sendiri setiap saat kau pikir untuk siapa? Untuk dirimu yang serakah ini!"

Yoonji sampai bangkit berdiri sambil menunjuk wajah Nayeong. Tangannya sendiri sampai bergetar menahan diri untuk tidak mengasari istrinya. Nayeong menutup kedua telinganya saat Yoonji berteriak padanya.

Sedangkan Hani, dia merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian kepalanya. Pandangannya menggelap dan perlahan tubuhnya melemas, Hani jatuh pingsan.

Nayeong semakin histeris melihat dua anaknya tergeletak dihadapannya. Walau Hani hanya pingsan dan tak sampai meninggal, ia menangisinya sama seperti menangisi Hoseok. Yoonji memejamkan kedua matanya, rahangnya mengetat dan tangannya mengepal. Kemarahannya yang sudah berada di ubun-ubun membuatnya ingin menghabisi Jungkook saat ini juga.

Sedangkan di sudut kota lain, sosok yang Yoonji benci itu tengah menikmati uang yang mereka bagi rata hasil dari penjualan barang selundupan Hyunsik yang sebenarnya milik Jungkook. Jungkook tak mau mengambil sepeserpun dari uang itu sebenarnya namun teman-temannya terus memaksa dirinya untuk minum bersama di sebuah bar yang mereka sewa untuk semalam.

Itu artinya Jungkook tetap menikmati uang itu juga walau hanya sedikit. Mereka sepakat untuk tidak membawa pasangan masing-masing karena agenda mereka adalah 'minum sampai mati' bersama seluruh anggota Hector.

Mereka yang masih memiliki kesadaran penuh terus menertawakan teman mereka yang sudah terkapar dilantai sambil meracau dan melakukan hal aneh karena mereka sudah mabuk berat.

"Kau sungguh ingin menjadi bagian dari mereka, Jungkook?"

Tanya Yoongi, ia sedang memegangi gelasnya yang berisi sedikit cairan berwarna jingga dan es batu di dalamnya. Di antara teman-temannya, Yoongi dan Jungkook memang memiliki toleransi alkohol yang lebih tinggi. Walau mereka sudah banyak menenggak alkohol namun mereka masih memiliki kesadaran penuh dan hanya sedikit pusing saja.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang