Ini Tak Adil Bagiku

301 43 112
                                    

Selamat malam..
Akhirnya aku bisa nyapa kalian lagi 😀
Lagi ada yang aku kerjain dan aku harap nanti kalian bakalan suka.

Selamat membaca..

🐰🐰🐰
.
.
.
.
.


Jungkook sedang mengepalkan kedua tangannya yang sedang memeluk dadanya itu ketika dia melihat Aera tengah berbicara dengan Mingyu. Mantan kekasih istrinya itu tidak menggunakan kursi roda namun kedua kaki yang ia gunakan itu adalah kaki palsu.

Wajahnya masih babak belur bekas dihajar oleh anak buah Jungjae beberapa hari yang lalu. Baru ditinggal pergi oleh ibunya dengan cara yang tak wajar membuat mentalnya terguncang namun lihatlah si kuat satu ini.

Dia masih bisa tersenyum manis pada sosok yang selalu dia rindukan. Sosok yang masih menjadi pemilik hatinya hingga sekarang namun sudah terasa asing. Mereka sedang berada di ruang rawat Aera namun Jungkook berada cukup jauh dari Aera dan Mingyu.

Sengaja memberi ruang untuk mereka bicara namun kini malah dia yang kepanasan sendiri melihat Aera berada didekat pria itu sebab dari sorot mata keduanya Jungkook melihat ada yang belum selesai antara mereka berdua.

Itulah yang membuatnya merasa jengkel bukan main namun dia berusaha menahan diri karena dia mencoba mengerti bahwa semua juga sulit untuk Mingyu. Dia yang tak terlibat ikut terseret lalu kehilangan orang-orang yang dicintainya satu persatu.

"Bagaimana kabarmu, Mingyu?"

Mingyu tersenyum hangat. Suara itu dan wajah itu, dia rindu. Sudah sangat lama Mingyu ingin bertemu Aera namun tak pernah bisa ia wujudkan karena Jungkook tak membiarkan keduanya bertemu kembali.

"Jika ku jawab baik, kau bisa lihat sendiri kondisiku sekarang. Tapi jika ku jawab tidak baik, memang tidak seburuk itu juga. Kau sendiri? Kenapa bisa sampai seperti ini?"

"Sudah resiko." Jawab Aera dengan enteng walau tak begitu dengan hatinya.

Bukan mudah menerima kondisinya sekarang. Ditusuk lalu diperkosa. Walau lukanya tidak dalam akan tetapi rasanya tetap menyakitkan.

"Aku dan Jungkook sebenarnya sama sepertimu, Gyu. Tadinya kami hanyalah dua anak kecil yang berteman baik lalu dijodohkan oleh orang tua kami. Namun kami harus kehilangan orang tua kami sejak kecil karena keegoisan seseorang. Seperti yang kau rasakan sekarang, kami lebih dulu merasakannya. Walau ternyata orang tuaku tidak meninggal karena kecelakaan pesawat, tapi ibunya Jungkook meninggal dengan cara yang sama seperti cara ibumu meninggal."

Mingyu melipat bibirnya ke dalam lalu menggigitnya. Dadanya kembali terasa sakit ketika mengingat saat ibunya dibunuh didepan matanya sendiri lalu dia tak mampu melakukan apapun untuk menyelamatkan ibunya.

"Yang kau rasakan ini, Jungkook sudah merasakannya lebih dulu. Sama seperti ibumu, ibunya Jungkook juga tidak bersalah. Ponsel itu berada ditangan paman Jae karena Yoonji salah menaruh yang seharusnya ke dalam tasnya sendiri malah ia taruh dalam tas paman Jae. Kesalahannya itu membuat kita semua merasakan kehilangan, duka yang mendalam dan hidup dalam dendam. Nenekku juga meninggal didepan mataku sendiri oleh ulah ayahmu. Jadi aku paham akan rasa sakit yang kau rasakan saat ini karena aku pernah merasakannya."

"Dia bukan ayahku."

"Aku tau." Jawab Aera.

Mingyu mengangkat pandangannya, dia dan Aera saling menatap dalam waktu yang lama. "Aku tau dirimu, Gyu. Mana mungkin kau adalah anak dari Jungwon. Kita pernah begitu dekat dan memutuskan untuk bersama walau tidak begitu lama tapi aku tau siapa orang yang kupilih."

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang