Chapter 2 : Encounter🍁

36 20 5
                                    

Seorang gadis berjalan riang menunju ke pangkalan angkot. Ia tak berhenti mengucap rasa syukur karena di pertemukan dengan orang-orang baik, baru dua minggu berkerja di cafetaria dengan modal keberanian Luna berhasil mendapatkan persetujuan bosnya untuk menaruh barang jualannya di kantin.

Sesekali Luna menatap tak percaya pada hasil kerja kerasnya, sepuluh loyang kue lapis, yah... Walaupun Luna terpaksa harus mengeluarkan sedikit uang tabungannya untuk modal setidaknya dia bisa mendapatkan uangnya kembali jika kue basah jualannya terjual, belum lagi dia juga akan mendapatkan gaji di setiap bulannya.

Luna harus segera sampai di cafetaria.

Belum ada sepuluh menit perjalanan, angkot yang di naikinya malah berhenti mendadak. Bukan tanpa alasan, ada sepasang muda mudi yang tengah bertengkar, mereka tak berniat menepikan mobilnya dan membiarkan mobil itu mangkrak di tengah jalan.

"Untuk yang kesekian kali," Devan tampak begitu lelah menjelaskan pada orang di sampingnya itu, "hubungan kita sudah berakhir 4 hari yang lalu, jadi jangan menggangguku lagi!"

"Berakhir itu bagimu, tapi bagiku, kita belum berakhir!"

Devan tertawa tanpa suara, bukan karena lucu tapi karena merasa kesal. Bagaimana bisa Gladys terus menempel padanya seperti Lintah, kapan perempuan sialan ini akan membiarkannya hidup tenang.

Devan mengerang frustasi, ia bahkan tak memperdulikan sopir angkot yang sejak tadi terus mengklakson dirinya.

Luna yang takut terlambat berkerja turun dari Angkot, niatnya untuk melerai kedua pasangan itu terus tertunda karena kedua orang di depannya tak memberinya kesempatan untuk bicara.

"Tolong berhenti, anu- permisi, maaf..."

Devan dan Gladys masih tak memperdulikannya.

"Jangan mengikuti ku lagi!"

"Aku telah meninggalkan semuanya demi kamu, apa kamu pikir aku akan melepaskan mu begitu saja," ujar Gladys kekeuh.

"Begini saja," Devan tak tahan lagi, "ambil saja mobil ini, anggap hadiah perpisahan dariku dan jangan pernah menggangguku lagi atau muncul di hadapanku!!"

"Yang aku inginkan kamu bukan mobil ini!"

"Stoopppppp!!!!" Luna berteriak kencang, kini ia berhasil mendapatkan perhatian dari Devan dan Gladys tak hanya itu beberapa penumpang angkot akhirnya ikut turun.

"Kamu siapa?!" Cetus Devan dengan angkuh.

"Aku bukan siapa-siapa," jujur Luna, "hanya saja bisakah kalian menepikan mobil ini dulu baru melanjutkan pertengkaran kalian."

Devan turun dari mobil.

Devan mendekati Luna membuat gadis itu mengambil langkah mundur untuk menjaga jarak.

"Mobil ini sekarang adalah miliknya, jadi suruh saja dia untuk menepikannya."

Gladys tak terima dirinya di kambing hitamkan. Ia ikut turun dari mobil.

"Aku tidak menginginkan mobilmu," Gladys masih dengan pendiriannya, "jangan tinggalkan aku oke, aku tidak mau putus."

"Aku bahkan tidak pernah menganggap mu sebagai pacarku!, Menjauh lah dariku!!"

"Kenapa kamu terus mempersulit ku!!"

"Sampai kapan kalian mau terus bertengkar?!" Luna jadi ikut meninggikan suaranya.

"Apa orang tuamu tidak mengajari untuk tidak ikut campur urusan orang lain?!"

Devan melampiaskan kekesalannya pada Luna.

Tak mau kalah.

Luna juga membalas perkataan Devan, "lalu, apakah orang tuamu tidak mengajarimu agar tidak bertengkar di tengah jalan?!"

Devan tak perduli.

Satu hal yang Devan tahu, Gadis ini menyebalkan!.

"Aku tidak perduli dengan permasalahan kalian tapi tidak bisakah salah satu dari kalian menepikan mobilnya!?"

Sebuah ide gila terlintas di benak Devan.

"Kenapa tidak kamu saja yang memindahkannya??"

Luna kaget, jangankan mengemudikan mobil, ia saja belum pernah naik mobil mewah seperti ini.

"Aku??, sepertinya itu tidak mungkin."

"Kalau begitu tanyakan pada mereka, siapa dari mereka yang mau menepikan mobil ini?"

Semua orang menghindari tatapan Luna, mereka tak ada yang berani mengambil resiko, Luna melihat ke arah jam saku usang miliknya, waktunya tinggal delapan menit sebelum masuk kerja.

"Aku bisa mengajarimu mengemudikannya."

Luna berpikir keras. Haruskah ia mempercayai pemuda di hadapannya ini??

"Berikan kuncinya!"

Bingo!

Dengan senyum licik Devan menyerahkan kunci mobil miliknya pada Luna, dari gelagatnya Devan yakin kalau gadis ini tidak bisa menyetir, ini pasti akan menjadi tontonan yang menarik.

Dengan kikuk Luna membuka pintu mobil dan duduk di bangku kemudi, semua orang menatapnya dengan penuh keraguan, namun mereka juga tak berniat untuk benar-benar membantu Luna, hanya ada kepedulian tanpa adanya tindakan.

Devan duduk di samping Luna.

Pemuda itu dengan sengaja mendekatkan wajahnya pada Luna, membuat Luna jadi kelabakan, dengan santainya Devan beralasan kalau ia hanya ingin memasangkan sabuk pengaman untuk Luna.

"Biar aku bantu menyalakan mobilnya," wajah mereka sangat dekat membuat Luna salting, garis rahang yang tegas dan bulu mata yang lentik membuat gadis itu sedikit terpana akan ketampanannya. deru suara mobil terdengar, setelah itu Devan menormalkan cara duduknya dan memasang sabuk pengaman untuk dirinya sendiri, "sudah siap?"

Luna dengan polosnya mengangguk.

"Pertama. Injak pedal rem," Luna menuruti apa yang Devan katakan.

"Lalu pindahkan tuas di sampingmu ke mode R, jika sudah tunggu beberapa saat dan terakhir lepaskan kakimu dari pedal rem lalu..." Devan memberi jeda pada aba-aba nya.

"injak gasnya dengan kencang!!!!" Teriaknya dengan sengaja agar Luna kaget.

Benar saja!. Luna langsung menginjak pedal gas penuh.

BRUUAAAKKKK!!!!

Semua orang yang ada di sana tercengang dengan pemandangan yang mereka lihat.

Body depan angkot rusak parah.

Wajah Luna memucat. Ia menoleh ke belakang.

Sukses!

Mobil yang Luna kemudikan sukses berjalan mundur dan menabrak angkot di belakang mereka.

Bukanya marah, Devan malah tertawa senang karena berhasil memberi pelajaran Luna yang di anggapnya suka ikut campur.

Sirine polisi terdengar mulai mendekat ke arah mereka berdua.

Wajah Luna pucat pasi.

Pasrah. Luna hanya bisa menatap Devan dengan pandangan yang sulit di artikan.

Yang pasti...,PEMUDA INI SUDAH GILA!!!




~•To Be Continue•~

Hallo readers,,

Untuk Chapter selanjutnya di upload pada tanggal 30 Desember 2023, ya...

Edisi tahun baru(:

Jangan lupa vote dan komennya ya guys. Thank you😘

Symphony Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang