10. Indigo?

2.5K 275 25
                                    

Happy Reading!
.
.
.

🐯🦊🐶🐰🐬🐭


Tiga hari berlalu, kini seluruh anak-anak bapak dan mama kembali berkumpul. Kali ini, keluarga cemara itu lagi ngadain arisan keluarga.

Para ibu-ibu lagi sibuk masak di dapur, sementara para bapak-bapak.. Eemm.. Gimana ngejelasinnya ya? Masalahnya ini para bapak-bapak malah berubah jadi badut kaya gini.

Mahen dengan wajah pasrahnya mengikhlaskan rambutnya untuk dikuncir dua oleh Haekal dan Airin. Reyhan udah sepet banget sama tingkah dua tuyulnya yang anteng bikin cemong muka bapaknya pake lipstik. Ini kalau nanti Nadia sampai tahu lipstiknya dipake main, pokoknya Reyhan udah siap banget buat ngungsi ke rumah sodara-sodaranya.

Jeman kadang kena imbas dari kelakuan tengil ponakan-ponakannya. Cahyo dan Icung juga sama. Yang masih aman cuma Jono, orang dia belum nyampe. Kejebak macet katanya.

"Aww! Ssstt.." Mahen bener-bener gak bisa marah walaupun kepalanya serasa dijambak raksasa. Ini si Haekal ngiketnya pake tenaga dalam kayanya. Pedes banget kepala Mahen.

"Nah! Kan cantik." Pekik Juli girang.

Si kembar asik tepuk tangan. Bersorak bangga dengan hasil karyanya yang udah berhasil mendandani papanya.

Reyhan tersenyum paksa sambil membujuk anak-anaknya. "Udah ya. Papanya mau cuci muka dulu. Masa cemong gini."

Juni langsung mengacungkan jari telunjuknya terus di gerakkan ke kanan dan ke kiri. "No, no, no! Papa cantik begini. Jangan di hapus ya papa. Cape loh dandanin papa. Iya kan Njul?"

Juli mengangguk setuju. "Iya, jangan di cuci mukanya. Papa cantik banget tauuu.."

"Ya masa papa cantik? Papa kan cowo." Reyhan gak terima lah dikatain cantik. Yakali! Gagah begini cantik.

Si kembar malah cekikikan, terus ngegaplok Jeman yang lagi diem-diem aja mainin hp. Emang agak ajaib anak Reyhan ini. Sebelas duabelas lah sama anaknya Mahen.

"Assalamu'alaikum."

Semuanya kompak menoleh pada pintu utama. "Wa'alaikumussalam."

Jono baru sampai. Di kedua tangannya udah banyak tentengan yang tadi dia beli sebelum berangkat kesini. Desti langsung melesat ke dapur, menemui ibu dan kakak/adik iparnya.

Setelah menyimpan bingkisan di meja makan, Jono langsung ikut bergabung dengan sodara-sodaranya yang lain.

"Mas, sehat?" celetuk Jono tiba-tiba. Laki-laki itu langsung mengambil posisi duduk disamping Reyhan.

"Alhamdulillah."

"Mas baik-baik aja kan?"

"Baik. Kenapa si?" Reyhan jadi bingung. Kenapa Jono tiba-tiba nanya begitu? Nggak biasanya.

"Gue mimpi gak enak semalem." Tutur Jono.

"Mimpi apaan si?!" Reyhan malah dibuat kesel sama adiknya yang satu itu. Gak jelas banget orangnya.

"Mimpi gak enak mas. Tapi mas aman kan?"

"Iya aman."

"Alhamdulillah." Ucap Jono sambil mengelus dada. Terus Jono merangkul Reyhan dan berbisik, "Gope, ada mas?"

"Si bangsat!"

Percaya deh, kata-kata kramat itu paling menyeramkan di jaman ini. Reyhan aja sampe merinding.

"Ada mas?"

Reyhan menyodorkan kepalan tangannya pada Jono. "Babak belur dulu, baru gue kasih gope."

"Hehe.. Ampun mas. Bershandyaaa.."

Yo Dream [2]  | NCT Dream✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang