CHAPTER 8

31 1 0
                                    

Happy reading

*****
" hari ini adalah hari indah lainnya, aku terus memikirkanmu sepanjang hari…” - Love Whisper ( Gfriend )
*****

" ini narenya dimana? " pertanyaan yang muncul dari mulut Sang Ketua kelas yang terlihat kesal.

" ya ngga tau " kata Melanie yang mulai kesal lantaran dia terus di tanya padahal udah bilang ngga tau. Jujur Melanie lagi puyeng dia tuh, join osis bikin dia kesel. Untung ada Mayra yang juga ikutan join, kalau engga udah darah tingg dia.

" apa? Kenapa nih? " tanya Widia bingung.

" narenya ngga ada " jawab Wulan membuat Widia langsung inget.

" ahh, aku yang punya tanggung jawab tuh, salahku tu Wulan. Besok balik kok tuh barang " kata Widia membuat Wulan menyerngit bingung.

" loh kenapa? " tanya Wulan membuat Widia cengengesan.

" heheh, waktu nih aku ngga sengaja minjemin ke kakel " jawab Widia tersenyum canggung membuat Wulan menatap sinis.

" ngapain di kasik? Biar apa tuh? Dia kalau minjem seharusnya inget dong balikin, ngga ada tanggung jawabnya banget. Besok ngga balik, awas mu " kata Wulan membuat Widia meneguk ludahnya kasar.

" iya iya, besok balik kok tuh " kata Widia membuat Wulan mengangguk mantap.

Jam istirahat berbunyi, Widia terlihat berjalan bersama Mayra dan Melanie pergi ke arah kantin.

" mu tau IGnya tuh kakel ngga? " tanya Mayra dibalas gelengan.

" enggalah, di pikir aku cenayang apa, kenalan aja engga sempet " kata Widia sambil memilih risol.

" ya men, ngapain di kasih pinjem, dodol banget " kata Melanie mulai mengatai.

" gimana ya Mel, adoh susah di jelasin " kata Widia pusing sendiri.

" bentar, nih Kakel membuatku curiga " kata Mayra memicing.

" kakel itu banyak May, kita harus punya panggilan. Hmm apa ya yang bagus" kata Melanie mulai berfikir.

" Kak Nare aja " kata Widia membuat keduanya menoleh.

" agak aneh tapi oke juga tuh " kata Mayra lalu tertawa.

" eh bentar, Kak Wira! " kata Widia membuat sosok ketua MPK itu menoleh.

" ehh kenapa nih? " tanya Kak Wira tersenyum ganteng.

" sini deketan " kata Widia membuat Kak Wira mendekat dan mepet pada anak buahnya itu.

Widia mulai mengotak-ngatik ponselnya, bahkan dia tak ragu juga password ponsel itu di lihat Kak Wira. Ya wong, Kak Wira nih anti kepo-kepo club pokoknya, nyantuy dia. Prinsip hidup Kak Wira hanya satu Urus saja urusan sendiri, karena ngurus orang lain itu repot, mending turu.

" kenal? " kata Widia menunjuk satu foto pada Kak Wira.

THE PLANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang