CHAPTER 20

24 1 0
                                    

Happy reading

*****
"

hanya satu hari saja, aku berharap dapat memilikimu " - Just One Day ( BTS )

*****


Widia tak henti-henti menebarkan senyuman pagi ini, berasa dapet lotre nih anak. Kejadian kemarin dengan anak panti membuat moodnya naik drastis. Kali ini, Widia dengan riang merangkul Gus Win yang sejak pagi hanya bisa menghela nafas.

" kenapa sih mbok? " tanya Gus Win

" sudah diamlah babi, biarkan saya senang " kata Widia membuat Gus Win hanya menghela nafas.

" Aduh, cewek! " kata Widia pada temannya yang berjaga di gerbang belakang.

" cewek! " ejeknya balik, dia adalah Dita.

" semangat! " kata Widia

" tencu Wid " katanya dan menatap Widia dengan bingung.

" seneng banget, habis menang slot kali ya? " gumam Dita lalu menaikan bahu acuh.

" aduhh Mang Aryy, lucunya! " kata Widia lalu menguyel Mang Ary yang padahal baru aja mau nyapa. Gus Win hanya menggeleng tak tau saat Mang Ary bertanya dengan menaikan alis.

" oh ada Wedhana, halo Edha. Gimana kabarnya? " tanya Widia membuat Mang Ary semakin bingung.

" baik kak, kak widia sendiri gimana? " tanya Wedhana lalu tersenyum.

" baik sekali sih untuk hari ini " kata Widia juga tersenyum.

" cewek! " kata Nena yang berjalan ke gedung kelas MIPA sambil mencolek Widia.

" hai cewek! " kata Widia juga membuat Nena tertawa dan naik ke lantai atas.

" dahlah, mbok menek malu. Semangat olganya para bocah, semoga kita ngga collab " kata Widia lalu berlari menaiki tangga membuat ketiga adik kelasnya saling pandang satu sama lain dengan bingung.

Di lantai dua, Widia terlihat berjalan menuju kelasnya. Terlihat anak kelasnya tengah salibrasi lompat tinggi pakek karet gitu.

" anjay! " kata Satria saat Gung Juan melompati karet yang di bendang di koridor menghalangi kalan. Emang suka berbuat seenaknya mereka tuh.

" apa ye gae ne? " tanya Widia pada Jaegar yang duduk di perbatasan koridor sambil ngakak.

" leme nyem gis " kata Jaegar yang ngakak melihat Shanka tengah di slengkat tali.

" setres " kata Widia lalu masuk kedalam kelas dengan acuh.

" Rendy, let's go Rendy " kata Satria dengan semangat saat Rendy ingin melompati karet itu.

Saat melompati benda itu, dia malah tak sengaja menabrak Mayra yang berjalan di depannya. Satu kelas langsung sok menutup mulut lantaran Rendy dengan sigap memegang tangan gadis itu agar tidak terjatuh.

" auuuu! " ejek Gung Yudhis mulai heboh membuat Rendy dan Mayra dengan canggung saling melepaskan diri.

" sorry May " kata Rendy dengan canggung.

THE PLANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang