CHAPTER 23

14 1 0
                                    

Happy reading

*****
" hingga di ujung malam, engkau menyelusuri jalan bersamanya. Dikala dinginnya senja. Hanya berduaan tanpa tau tujuan, bahkan tidak mau tau! " - Rindu Sendiri ( Ost Dilan )
*****

Osis dan MPK full sibuk dengan segala kegiatan yang berujung, entah kapan selesainya. Rapat dan rapat itulah yang di lakukan para osis dan mpk. Kali ini mereka subuh-subuh sudah di sekolah. Ngapain? Ngurus jalan santai, jalan santai aja mereka yang ngurus loh.

" kleng seduk!!! " kata Widia yang sudah duduk di atas motornya sendiri. Dia laper banget sumpah, pagi buta di suruh bangun mana belom makan.

" belom ada dagang bukak jegeg, sabar " kata Wahyu yang sedang sibuk menghitung dus aqua.

" Kak Wikan mana? " tanya Widia pada Wahyu karena saat ini mereka cuma berdua di sekolah.

" keluar tadi, anak-anak yang lain belom pada dateng " kata Wahyu, dia tau Widia pasti bakalan nanya anak-anak yang lain.

" ishh, kesel kali " gumam Widia dengan kesel.

" hmm, lagi datang bulan nih bocah " gumam Wahyu geleng-geleng.

Sebuah motor memasuki gerbang belakang. Terlihat sosok Wikan datang dengan membawa tas indomaret entah apa isinya. Wikan membuka tas itu dan melempar sebuah kaleng kopi serta roti pada Wahyu.

" thanks beb " kata Wahyu membuat Wikan hanya mengangguk, udah biasa si Wahyu gitu jadi ngga kaget dia.

" heh! " kata Widia tak terima lakiknya di ajak ngegay.

" kok kesel kok marah " ejek Wahyu lalu kabur menuju ruang osis, karena kebetulan dia melihat Gung Diva berjalan ngantuk ke ruang osis.

" BAH JAN NGEWE ENTAR! " kata Widia sontak membuat Wahyu ngakak sendiri sambil jalan ke arah ruang osis.

" mulutnya " kata Wikan sambil membukaan sebotol susu chimory rasa Mix Berry dan menyerahkannya pada Widia.

" au deh " kata Widia menerima minuman itu dan meminumnya.

" udah sarapan? " tanya Wikan membuat Widia menggeleng.

Wikan mengelus rambut Widia dan mengambilkan sebuah roti yang dia beli di indomaret tadi.

" makasih " kata Widia menerima roti tersebut membuat Wikan tersenyum gemas.

Widia mulai memakan sarapan yang di berikan oleh Wikan tadi dengan kalem. Wikan sendiri memilih memainkan ponselnya sesekali minum kopi kalengan.

" kok ngga sama gus win? " tanya Wikan

" sama dia dah aku, cuma anaknya di suruh keluar tadi sama Kak Wahyu bareng Wedhana " kata Widia membuat Wikan mengangguk paham

" ouh pantes " kata Wikan

" ngga tidur tuh kemaren, kantong matamu sekeras ini loh " kata Wikan menyentuh pipi kekasihnya.

" serius? Kelihatan banget ya? " tanya Widia membuat Wikan mengangguk.

" akhir akhir nih aku susah banget tidur, ngga tau kenapa " kata Widia

THE PLANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang