CHAPTER 11

24 1 0
                                    

Happy reading

*****
" Anytime I'm alone, I can't help thinking about you
All I want, all I need, honestly, it's just me and you " - Everyday ( Ariana Grande )
*****

Gedung Olahraga GOR Kebo Iwa terlihat sangat ramai dengan motor yang memenuhi parkiran. Sorak sorai penonton futsal mulai terdengar, di setiap tribun terdapat banyak sekali murid yang mendukung team mereka masing-masing. Tribun Oskadon terlihat paling ramai karena para alumni kakel banyak disana. Gimana ya, disana spot paling bagus mah pakek nonton, makanya pada disana.

Widia terlihat sibuk membaca dan menghapal deratan pemain yang akan berlaga. Ya, dia di tunjuk sebagai seorang komentator. Melanie yang tengah berjaga di sekitaran tribun, Mayra yang sibuk mondar-mandir, dan Wulan yang sibuk bersama mpk lain.

Jadi Komentator di sepak bola atau ngga futsal tuh capek loh. Mulut lu berbuih-buih, biasanya yang jadi komentator tuh kan cowok. Gimana sekarang jika komentatornya cewek yang lagi gabut + di paksa temennya. Dia adalah Widia yang senantiasa membawa sebuah mic sambil mengobrol bersama temannya.

“ serius sing engken ne cewek dadi komentator? “ tanyanya membuat Cok Aca

“ serius anjeng! “ kata Cok Aca mulai emosi.

“ ngapapa, sante aja mah “ kata sosok cowok tinggi, Putu Bagus Basun Jaya atau di kenal dengan Basun atau Jaya.

" klee sing enak ci nolih dini " katanya pada salah satu cowok bernama Cok Aca.

" di duur muh " suruh Cok Aca padanya membuat Widia mengangguk.

" di tangga di duur ne cg, injep info gen giliran " kata Widia dan diangguki Cok Aca.

Widia mulai menaiki tangga dan berdiri di pojokan yang disampingnya sudah di isi oleh teman-teman suporternya.

" ada gen mak mu gae gek " kata Jeza yang kipasan bersama teman yang lainnya.

" engkenang men, oyang sing nyak dadi panitia " kata Widia melirik sinis cowok cowoknya.

" yih nak luunge dadi suporter bro " kata Shanka membuat Widia menatap tak minat.

" Wid, Malpados ajak Gabyah " kata Cok Aca dari bawah.

" plet Gabyah adan team ye e, ngga ada bagus-bagusnya " kata Widia

" nyen? " tanya Calista

" IPS 3 " jawab Widia dan menerima kertas pemberian Cok Aca dari bawah sana.

" Ya kali ini ada team Malpados vs Gabyah, mari kita sambut!! " seru Cok Aca membuat sorak sorai terdengar.

" Suporter Gabyah mana suaranya?!!! " tanya Widia pada micnya. Mereka langsung membuat yel-yel dengan kata Gabyah di akhirnya.

" pehh ije Malpados ne?? Adi suung di? Engkenang team nyak menang yen kene men?" tanya Cok mulai ngewalek.

" Malpados mana suaranya? Malpados mana suaranya? Kita nonton bola bukan nonton bokep " kata Widia membuat satu lapangan tertawa dan Cok Aca tertawa pada micnya. Calista mendorong bahu temannya sambil tertawa.

" wahh sudah di mulai permisa " kata Cok Aca.

" dari arah selatan ada Si Ganteng Deva yang mencoba menggiring bola. Lalu di oper kembali pada Jaegar, lalu kembali di oper ke Deva. Dan ya yayaayyayaya, Deva, Devaa! " seru Widia membuat satu lapangan hebohh.

" dann yahhh sayang sekali permisa, outt! " kata Cok Aca

" lengeh pemain ne, be di mukak gawang e bisa ke samping ye nendang. Leme kengken kaden " kata Widia membuat Deva memberikan jari tengahnya. Cok Aca dan Widia tertawa melihat ini.

THE PLANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang