Happy reading
*****
" aku tetap cinta walau tak bersuara "
*****Widia menghela nafas lelah, kali ini adalah persiapan pengambilan rapot. Yang dimana osis benar benar sibuk full. Ini yang herannya, dia bukan anggota osis ngapain juga ikut capek? Mana Mas Wakil suka seenaknya. Seperti saat ini, baru aja dia mau ngantin kan ya. Baru jalan tuh turun ke bawah, dan set setan yang ganggu hidup dia muncul.
" Wid, bantuin Mayra pasangin nama ruangan di jendela ya. Minta tolong " kata Kak Wikan membuat Widia menghela nafas panjang.
" mau makan dulu boleh ngga seh? " tanya Widia menatap Wikan yang berada di belakangnya.
Wikan berjalan mendekat dan mendorong kening gadis, " selesain dulu tugasmu, baru je makan " katanya.
" akhh, dihhh. Aku kan MPK, ngapain aku repot? Toh kan juga aku komisi lima, beda sama mayra " kata Widia memegang kedua pinggangnya.
" ya suka-sukaku dong " kata Wikan tersenyum jail.
" Kak Wikan, elahh dari pagi aku belum makan tau! " kata Widia mulai kesel sendiri.
" bodo " kata Wikan tersenyum.
" sksksksks, kesal " kata Widia mengacak rambutnya dengan prustrasi.
Wikan terkekeh, tangannya terulur memperbaiki rambut pendek itu sesuai tataan. " bentar doang elah, habis tuh ngapain dah kamu boleh. Minta tolong banget, beberapa osis sibuk. Kakak sama Kak Wahyu bingung minta tolong siapa. Melanie lagi ada tugas di luar sama Aca, kamu doang yang free. Kasihan tuh Mayra sendirian " katanya membuat Widia menghela nafas.
" ck iya iya, tapi janji dulu. Entar beneran ya kasih istirahat " kata Widia menyodorkan kelingkingnya.
" iyaaa " kata Wikan mengaitkan kelingkingnya.
" dah yok " kata Wikan membuat Widia mengangguk dan mengikuti lelaki itu.
Selesai memasang seluruh kertas, Widia duduk di kantin seorang diri. Tepatnya di stan istri kepsek, gadis itu terlihat memakan mie ayam. Hingga tepukan membuatnya terkejut dan terbatuk.
" anjj! " kata Widia menatap penuh kesal pada sosok gadis cantik yang tertawa dan duduk di sampingnya.
" kenapa sih? " tanya Widia mulai meminum es teh manisnya.
Gadis itu segera duduk di bangku samping Widia dan meletakan makanannya, " sing ngajak-ngajak ci " kata Gung Diva, ya itu si bocah tomboy. Kenapa tomboy? Ya rambutnya sekarang di potong sependek lelaki.
" itu rambut kapan di potong coba? " tanya Widia kaget.
" dibi hehehehe " kata Gung Diva lalu memakan nasi goreng yang ia pesan.
" nak kene permen karet, biasalah cara sing nawang nak cenik gen ci. To be ajak cg main ponakan cg e, yih kene permen karet karena ya maem to ked sing sengaja kelepeh di rambut cg e " jelas Gung Diva menyadari raut bingung Widia.
" anjay sih, tapi cocok kok " kata Widia
" I don't care " kata Gung Diva menyugarkan rambutnya dan menaikan satu kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PLANS
RomanceHanya Si Dia yang berusaha tetap baik-baiknya saja untuk memenuhi segala harapan yang dia tulis