E P I L O G

30 3 1
                                    

04:08 - Seasons.

Akhirnya, aku sampai pada halaman terakhir dari kisah ini. Terlihat sangat singkat, tetapi jika aku disuruh mengulang, aku tidak akan mau, sungguh.

Meski banyak kutemui sisi keindahan tersembunyi dalam dirinya yang setenang malam, aku masih takut kembali tenggelam dalam tatapan teduh itu.

Pesanku masih sama pada halaman ini, tolong jangan pudar senyummu, kepada binar-terang matamu.

[ SeKaRa ]

Padahal banyak keinginan yang akan kulakukan jika saja semesta merestui kisah kita kemarin.

Aku akan menunjukkan keindahan dalam pandanganku padamu, memberimu sebuah sandaran serta rumah 'tuk tempat berpulang. Tetapi sepertinya masih banyak insan lain yang bisa melakukannya denganmu, maka aku dibiarkan seorang diri.

Tetapi jika semesta masih memberikan aku kesempatan pada waktu yang mendatang, izinkan aku menjelaskan seberapa besarnya perasaan ini.

Seumur hidup itu bukan waktu yang sebentar, dan aku yakin sekali bahwa kamu akan bahagia bersamaku. Aku telah sangat mengenalmu, tetapi kamu diamkan begitu saja.

Tetapi tidak mengapa jika nantinya kamu bersama yang lain, aku akan berbahagia untukmu.

Tiada henti aku mendo'akan dirimu, melangitkan namamu di waktu malam menuju pagi. Tanpa bosan juga aku bercerita pada Tuhan seberapa indahnya kamu.

Jika aku diizinkan berada di sisimu dalam waktu yang cukup lama, aku akan memberikan hidupku dan massa hidupku untuk dihabiskan bersamamu nanti.

Serta kala dunia merundungmu tanpa alasan, aku juga akan merentangkan tangan tanpa alasan. Berharap kamu berlari mengeluhkan semuanya padaku, tentang betapa jahatnya dunia padamu. Aku, selalu di sini.

Untuk membayar bahagiamu, aku harus merelakan bahagiaku. Tetapi tidak akan aku biarkan kamu merasa bersalah akan itu, aku sendiri yang memilih jalan tersebut.

Untuk sekarang biarlah Tuhan rancang lagi takdir antara aku dan kamu, semoga direstui-Nya beserta semesta, walau sebentar saja tidak mengapa, setidaknya aku pernah menjadi salah satu dari banyaknya insan yang sempat singgah dalam hidupmu.

Jika nantinya kamu yang tidak terima, maka akan aku lepaskan dengan lapang dada. Tidak baik memaksa hati yang jelas-jelas menolak hadirku, jadi aku akan kembali pada tempatku, pada jarak semestinya-berada jauh di belakangmu kembali mengagumi pahatan sempurna ciptaan Sang Tuhan.

Punggungmu terlalu rapuh jika aku lihat, tetapi orang lain dengan tega mengatakan bahwa kamu kuat, padahal kamu juga butuh rehat dari dunia yang perlahan semakin menekan kewarasan serta mentalmu.

Kita hidup masing-masing dulu, ya? Biar kamu kejar mimpi, dan semua yang kamu inginkan. Sedangkan aku akan menghadang segala badai yang mungkin hadir dalam hidupmu, aku akan berada pada garis terdepan melindungimu dari dunia.

Bersinar selalu, Bulan-ku.

Terima kasih telah begitu indah, terima kasih telah setegar itu, terima kasih telah bertahan, terima kasih telah hidup.

Sungguh ... kamu adalah objek terindah diantara objek lainnya.

Tetaplah seperti itu sampai kita bertemu di lain waktu, meski aku tidak mengharapkan itu, lagi.

Bisa saja perasaanku padamu pudar, atau aku mulai lelah?

Bahkan jika iya, kamu sempat aku cintai melewati rangkaian kata ini yang senantiasa abadi, tak lekang massa.

Jadi, hiduplah terus sampai di garis takdir terbaik. Dan semoga kita bertemu dalam keadaan terbaik, sama-sama merangkul bahagia serta kesuksesan dunia, Bulanku.

Penuh cinta Rianava.
04:08 - [ SeKaRa ] kisah 'kita' telah sepenuhnya usai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yellow (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang