《 Diikutsertakan dalam cakra writing marathon batch 5 》
°°°
"Mari bahagia dalam kemilau sinarnya sang senja, di bawah langit yang meredup."
Serayu tak mengapa jika hanya memandang Akara dari jarak jauh, dia tak masalah bahkan jika Akara memiliki kek...
Andai aku mencoba beranikan diri mendekat, menerobos setiap batasan dalam jarak kita, apa mungkin masih ada kesempatan aku dan kamu berakhir 'KITA'?
Apa kamu akan mempersilahkan aku yang lancang masuk dalam kehidupanmu?
Apa kamu akan se-terbuka itu terhadapku sama seperti saat kamu bersamanya?
Andai aku bisa ...
Iya. Andai aku bisa menggapaimu sedikit lagi saat itu, tidak mungkin aku menyerah secepat ini. Tidak mungkin pula aku kalah, 'kan?
Serayu Amaya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenapa aku harus menerima semua kekalahan ini? Bahkan kalah sebelum aku tunjukkan betapa indahnya saat bersamaku, akan lebih baik sepertinya.
Takkan aku biarkan kamu sendiri menanggung semua. Takkan pula aku mengizinkan kamu memendam semua sedih hanya untuk dirimu.
Jangan terluka sendiri, berbagilah bersamaku. Datang juga padaku saat seluruh dunia menghakimu. Aku akan menerjang semua cobaan seraya menggenggam tanganmu erat, tidak akan aku lepaskan meski kamu meronta.
"Hahaha ... lucu sekali! Semua itu hanyalah sebatas pengandaian semata."
Sampai manapun aku hanya akan berdiri di belakang dengan menatap punggungmu yang rapuh perlahan berjalan menjauh, tanpa menoleh ke arahku.
"Andai saja ada keajaiban kamu tiba-tiba datang dengan secara tidak sengaja, maka itu akan lebih dari cukup. Tetapi selama apapun aku menunggu, kedatanganmu tidak pernah singgah dalam ketidaksengajaan manapun."
Selalu kata 'ANDAI' yang menjadi awalan dari setiap coretan tinta pada sebuah kertas dalam bukuku.
ANDAI aku berani memulai sebuah interaksi denganmu.
ANDAI aku bisa membawamu dalam duniaku yang berwarna.
ANDAI kamu sedikit saja menyadari kehadiranku, maka semua ini akan menjadi lebih mudah.
"Kisahku tidak lebih baik dari kisahnya. Karena aku hanya jatuh cinta padamu, tatapanku terkunci padamu."
Dia telah beruntung beberapa kali dalam kisah cintanya, tetapi apa aku mendapatkan hal yang sama? Tidak! Sekali aku mencoba memulai kisah cinta remaja seperti kebanyakan orang, sayapku patah, aku terjatuh, dan tiada sudi menggapai tanganku lalu membawanya keluar dari kubangan nestapa.
