{🌉} Bagaimana Rasanya Menjadi dia?

6 3 0
                                    

Pertemuan itu kembali, tetapi aku lihat kamu menggandeng erat tangan yang lain bahkan dengan senyuman yang pernah aku lihat kala itu. Kini, kamu benar tersenyum tulus padanya. Kira-kira bagaimana rasanya, ya? Dia pasti akan beruntung bisa menjadi alasan semua perubahanmu, benar?

Serayu Amaya.

"Kakak sangat puas pada kinerjamu, Ra," ucap Kak Ane dengan senyuman lebar menghiasi wajah yang mulai keriput itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak sangat puas pada kinerjamu, Ra," ucap Kak Ane dengan senyuman lebar menghiasi wajah yang mulai keriput itu.

Serayu menghela napas lega mendengar itu, dia bahkan sangat berhati-hati, dan memastikan semua pekerjaannya selesai tepat waktu, tidak ada yang salah, dan baik. Beruntungnya dia langsung paham pada posisinya di tempat kerja baru, sebuah toko bunga sederhana yang menjual berbagai macam bunga hias.

"Leganya mendengar itu, ini juga berkat bantuan serta bimbingan Kak Ane," balasnya sedikit menunduk seraya tersenyum. "Kak Ane akan kembali, ya?" tanya Serayu karena dia tahu bahwa Kak Ane hanya memberinya bimbingan sementara, perempuan itu akan kembali ke toko buku tua miliknya, kembali bersemayam dalam rak-rak usang, di antara sejuta buku.

Ane tertawa kecil mendengar pertanyaan yang terlontar dari Serayu, dia juga bingung mengapa dirinya tertawa. "Iya. Kamu tahu sendiri, 'kan, Ra? Betapa cintanya aku pada semua harta karun itu?"

Serayu tentu tahu, dia tidak baru-baru ini mengenal Kak Ane. Sejak dirinya pertama kali tertarik pada sebuah toko buku tua di depan sekolahnya, dan menyempatkan mampir saat se-pulang sekolah. Takdirlah yang menghantarkan dirinya mengenal sosok perempuan pecinta buku keluaran lama.

"Harus sekarang juga, Kak? Padahal aku ingin mengajak makan siang, dan jujur saja aku masih butuh bimbingan," tutur Serayu memberitahu keresahan hatinya. Dia takut mengacaukan sesuatu saat Kak Ane tidak ada, selain maniak buku, Kak Ane juga sangat mengagumi bunga-bunga yang indah. Ini adalah toko bunga pertama miliknya.

"Kamu pasti bisa, Ra. Karena kamu Serayu Amaya!"

Serayu semakin ragu pada dirinya, dia sangat lemah dengan sebuah kepercayaan yang diberikan padanya.

Sedangkan Ane yang melihat sebuah keraguan terukir di wajah Serayu menggelengkan kepalanya kecil. "Tidak ada yang lebih baik menjalani apapun selain dirimu, Ra."

Ane tidak berbohong, sejauh ini dia mengenal Serayu adalah sosok perempuan yang sangat berjiwa sosial tinggi, ramah, sopan, dan sifat positif lainnya. Bahkan sangat sulit untuk sekedar mendeskripsikan tentang perempuan itu.

"Aku selalu percaya padamu, Ra. Maka semangat, ya!"

Perempuan di hadapannya mengangguk dengan kobaran semangat terpancar dari matanya, dia mengepalkan tangannya ke udara lantas menatap Ane, mengeluarkan segala kepercayaan dirinya yang baru saja dia dapatkan. "Baik, Kak Ane! Aku pastikan Kakak tidak akan kecewa, mohon dukungannya, Kak Ane!"

Yellow (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang