Chapter 2

355 36 7
                                    

Setelah melihat kedekatan Javi dan Nicole dengan Daphne membuatnya tidak bisa tenang. Pikiran nya terus saja berkecamuk memikirkan hubungan dekat mereka, apakah Javi akan menjadikan Daphne Mommy dari Nicole? Tapi kalau hebat kenapa kemarin dia meminta nya untuk menikah. Belum lagi Daddy nya yang terus saja menerornya untuk segera menikah. Rasanya kepalanya ingin meledak saja.

"Apa yang kau pikiran sampai tidak denger aku mengetuk pintu." Miranda sudah ada di depan Ester yang cukup terkejut karena kedatangan adiknya.

"Eh, aku sedang fokus bekerja." bohong Ester. Ia tidak ingin membuat adiknya khawatir memikirkan nya.

"Tapi aku lihat tidak seperti itu, Est. Jujur kepadaku apa yang kau pikirkan? Apa tentang pernikahan?" tebak Miranda membuat Ester diam. Melihat keterdiaman Ester itu sudah membuat nya tahu.

"Daddy terus menerorku dengan pertanyaan kapan menikah, Mir. Aku juga ingin menikah tapi menemukan pria yang tepat tidak semudah membalikan tangan." akhirnya Ester tidak bisa menyembunyikan kegundahan hatinya. Siapa yang tidak ingin menikah? Ia pikir setiap wanita ingin menikah apalagi di umurnya yang sudah matang tapi kalau belum mendapatkan pasangan apa buat?

Miranda mengangguk mengerti. Daddy nya masih terus bertanya soal pernikahan kepada Ester padahal dirinya sudah memberitahu Daddy nya untuk berhenti bertanya hal itu tapi ternyata Daddy nya tidak mendengarnya nya, dia terus saja melakukan itu. Miranda selalu sedih melihat Ester karena terkadang ia merasa seperti merampas kebahagiaan kakaknya.

"Hm, bagaimana kalau kau ikut aplikasi dating? Siapa tahu kau mendapatkan pasangan." saran Miranda.

Ester terkejut namun ia tersenyum lebar karena ide Miranda cukup bagus. Kenapa dirinya tidak sampai berpikir ke sana? Tidak ada salahnya kalau dirinya ikut Aplikasi dating. Siapa tahu juga dirinya mendapatkan pria Bule dengan mata biru atau hijau.

"Ah, kenapa aku tidak berpikir sampai ke sana!" seru Miranda senang seperti mendapatkan lotre! Langsung saja Ester mengeluarkan ponselnya dan mencari Aplikasi Dating yang menurut nya cocok.

"Apa ini bagus?" tanya nya kepada Miranda yang juga ikut berpikir.

"Hm, sepertinya tidak. Teman ku pernah ikut ini tapi dia malah di tipu."

"Baiklah." Ester kembali mencari Aplikasi yang bagus sampai akhirnya mereka menemukan nya. Ester mulai mendaftarkan dirinya dan mengirim gambar-gembar cantiknya, beberapa menit akhirnya selesai juga mendaftar dan tak butuh waktu lama banyak pria dan bule menyukai Ester.

"Wow! 50 orang dalam 5 menit? Luar biasa Kakakku, ini." pekik Miranda membuat semangat Ester makin membara.

Mungkin jodohnya ada di sini bukan?

"Ini tampan, apa kau membalas pesan nya?" tanya Ester dan Miranda mengangguk.

Ester pun mulai mengirim pesan kepada para pria itu, Miranda yang melihat berdoa agar Kakaknya mendapatkan pasangan. Sudah banyak kesedihan yang Kakaknya rasakan. Termasuk orang-orang yang mengunjingkan nya yang belum menikah sampai sekarang bahkan mereka terkadang menyakiti hatinya dengan tuduhan kalau Ester masih berharap dengan Steve padahal ia tsku Kakaknya sudah melupakan Steve bahkan sekarang mereka seperti sahabat. Ia sering mendengar orang-orang meminta nya agar mengawasi Steve dan Ester akan tetapi Miranda tidak melakukan nya karena ia sangat percaya dengan suaminya dan Kakaknya.

Mereka hanya mengobrol saja tidak lebih..

Miranda pamit pergi dan Ester tetap melanjutkan mengirim pesan kepada para pria itu. Mereka bertanya hal basa basi sampai akhirnya mereka meminta untuk bertemu langsung besok. Awalnya Ester ragu tapi setidaknya ia bertemu secara langsung dengan para pria itu maka akhirnya ia mengiyakan nya. Besoknya Ester tidak ke tokonya karena akan bertemu dengan 4 pria secara bergantian. Mungkin orang lain berpikir dirinya wanita murahan yang bertemu dengan 4 pria sehari tapi ia hanya ingin tahu siapa yang terbaik di antara ke 4 pria itu.

My Wedding Dream (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang