Chapter 8

211 29 7
                                    

"Est, harap maklum, saat kami sedang berkumpul kami memang seperti ini. Apalagi kalau ada Gabriel dan Dannis, pasti akan semakin heboh." kata Sean.

Ester tersenyum. "Ya, tidak apa-apa."

"Lalu bagaimana perasaanmu setelah menjadi istri Javi? Apa tertekan?" tanya Sean mendapat tatapan tajam dari Javi.

"Sejak kapan kau ingin tahu urusan orang lain, Sean?" Javi mendelik tajam kearah Sean. Ia tidak nyaman sekali saat teman-teman nya bertanya soal pernikahan nya.

"Hei, tenang, bro. Aku hanya ingin tahu saja."

"Aku tidak tertekan tapi sedikit bingung karena Javi pria dingin dan tidak banyak bicara." ujar Ester.

"Dia menang pria tidak banyak bicara dengan orang baru, tapi kalau sudah kenal dekat Javi tidak akan menjadi pria pendiam." itu bukan suara Sean ataupun Felix melainkan Daphne yang baru saja datang.

Daphne mengenakan gaun spagehti berwarna hitam bercorak blink-blink. Semua orang terpana melihat kecantikan Daphne.

"Malam, Javi." Daphne mencium pipi kiri dan kanan. Lalu Daphne menyapa Ester yang berdiri di samping Javi.

"Oh, hai, Ester. Selamat atas pernikahanmu dan Javi. Maaf kemarin aku tidak bisa datang karena di rumah sakit."

"Oh, iya, tidak masalah." Ester tersenyum.

"Daddyku, di mana?" tanya Sean kepada Daphne orang kepercayaan di perusahaan.

"Pak, Daniel ada di sana, dia sedang berbicara dengan Pak Lucas."

"Kalian ingin menemuinya sekarang?" tanta Sean.

"Nanti saja." sahut Javi.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menyapa yang lain nya. Nikmati pesta nya." Sean pun pergi untuk menyapa yang lain nya.

Javi, Felix dan Daphne berbincang, Ester tidak terlalu masuk ke dalam percakapan mereka dan itu membuatnya tidak nyaman.

"Jav, kakiku pegal." bisin Ester.

"Kau duduk saja di sana."

Ester pun pergi dari sana untuk duduk, namun saat duduk ia mendengar percakapan yang tidak mengenakan dari beberapa wanita di sana. Mereka membahas soal kejadian dulu di mana Ester dan Javi kepergok keluar dari Hotel bersama sampai mengakibatkan pernikahan nya dengan Steve batal. Ester mencoba mengabaikan nya dan menikmati acaranya.

Ester melihat Javi yang terlihat nyaman mengobrol dengan Daphne, bahkan ia melihat Javi tersenyum tipis sambil menatap Daphne, entah apa yang mereka bicarakan tapi Javi tidak pernah tersenyum seperti itu kepadanya.

Apa karena ia baru masuk ke dalam kehidupan Javi?

Daphne, menoleh kearahnya membuat Ester kaget. Ia segera mengalihkan pemandangan nya. Apakah Daphne sadar kalau dari tadi ia memperhatikan nya?

"Ester." suara lembut Daphne terdengar.

Ester berusaha bersikap biasa saja.

"Oh, ya. Ada apa?"

"Aku hanya ingin memastikan kau nyaman berada di pesta ini. Aku penanggung jawab agar para tamu undangan menikmati acaranya."

"Aku menikmati nya." sahutnya cepat.

"Aku senang mendengarnya."

Ester tersenyum tipis.

"Besok apa kau bisa makan siang denganku?" tanya Daphne.

"Besok? Hm, seperti nya tidak bisa. Besok hari minggu."

"Memangnya kenapa kalau hari minggu?" dahi Daphne mengernyit tidak tahu.

My Wedding Dream (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang