Four

6.9K 367 4
                                    

Typo Tandai ~

Pukul Lima sore hari, Terlihat seorang Remaja laki-laki yang masih memakai seragam sekolah tengah tengkurap di karpet  berbulu tebal dengan kepala dia tempelkan ke bantal dan otomatis pipi sedikit chubby nya itu terhimpit,jangan lupakan bibirnya seperti bebek dan sedikit terbuka itu.

Matanya menatap ke arah televisi besar yang menyala dan menunjukkan Film Favorit nya,Yaitu Azab yang ada di stasiun TV Indosi*r.

Arsa mendudukkan dirinya lalu menyenderkan punggungnya di sofa yang ada di belakangnya.

"Gue heran,Di setiap episode nya pasti aja yang mati kalo mau di kuburin  lewat sungai dulu,terus mayat nya terbang karena Keserempet motor dan masuk ke gerobak,Terus gerobaknya jalan sendiri hingga Dug terus terbang lagi deh, berakhir Byur masuk sungai dan terseret Arus,Kira-kira yang di Azab nya kayak gitu,punya dosa apa ya?"

Monolog Arsa menatap lurus ke layar televisi yang kini memperlihatkan warga yang tengah mencari mayat terbawa arus itu.

"Apa jangan-jangan semasa hidupnya dia julid-in temen nya dengan cara ngedorong ke sungai?"

"Tapi gak mungkin deh,Terus penyebabnya apa ya kira-kira?"

"Ah bodo amat lah!"

Pemuda kecil itu berhenti berbicara lalu kembali fokus pada siaran tv di hadapannya,Tapi itu tak berselang lama dia terdiam.

"Uhhh setelah melewati segala rintangan dan Cobaan Akhirnya Jenazah tiba di peristirahatan terakhirnya,Jauh banget nguburin nya di gunung!"seru Arsa tak habis Fikri.

"Eh eh kok tanah nya gak bisa di gali sih,Tanah nya keras kah?"

"Loh Jenazah nya di gotong lagi,mau pindah tempat nih,gak cape apa ya itu yang gotong--Tapi bayarannya pasti gede tuh,AHA apa gue kerja jadi tukang gotong mayat ya?tapi itu gak memungkinkan sama tubuh gue yang cungkring ini, bisa-bisa gue Ngelelep ke dalam tanah!"seru Arsa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Loh kok di skip sih,Udah di kubur aja---Kasian di tinggal sendirian,serasa di buang,mana di hutan lagi!"ucap Arsa prihatin.

BOM!

"Anjing!"latah Arsa,saat suara ledakan di dalam televisi itu terdengar.

Ia melototkan matanya sambil menatap layar besar dihadapannya yang memperlihatkan kuburan meledak dan mengeluarkan Api.

"iiiii ngeri banget,kuburan nya kebakar!pasti dosa nya bukan main-main nih---Mana gue  banyak dosa lagi,gue harus tobat nih besok!"

Arsa berdiri dari duduknya lalu naik ke atas Sofa sambil memegang Remote TV dan mengarahkan nya ke depan mulut,siap untuk bernyanyi.

Insyaflah wahai manusia
Jika diri mu bernoda
Dunia hanya naungan
'Tuk makhluk ciptaan tuhan

Dengan tiada terduga
Dunia ini kan binasa
Kita kembali ke asalnya
Menghadap tuhan yang esa

*Apaan sih Bocah!

Saat tengah asik bernyanyi dengan suara cemprengnya itu tiba-tiba pintu apartemen terbuka lalu munculah dua remaja laki-laki yang menentang kresek berisikan makanan.

Kedua orang itu Vian dan Gilang,mereka menganga melihat Arsa yang menyanyi begitu menghayati.

Yap,Arsa berada di Apartemen milik Vian,Ia di tinggal disini sendirian karena kedua sahabatnya itu pergi keluar untuk membeli makanan.

Dan Ngomong-ngomong bagaimana dengan kerja Arsa di restoran?

Setelah tadi Vian dan Gilang mengantar Arsa untuk menemui Manager perusahaan itu dan berbincang-bincang sedikit, Akhirnya Arsa di terima di Restoran tersebut dan Bisa mulai bekerja besok setelah pulang sekolah.

𝐴𝑅𝑆𝐴𝑁𝐷𝑅𝐴 𝑆𝐾𝑌 𝐽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang