Twenty

3.4K 199 5
                                    

Cup!

Arsa menggeram dengan kelancangan orang itu,Yang tidak lain dia ketua Osis JHS. Febian,Ya benar dia Bian.

Orang yang sudah beberapa hari tidak muncul di hadapan wajah Arsa dan tidak pernah Arsa lihat batang hidungnya,kini dia dengan lancang memeluk dirinya apalagi dengan kecupan basah di cuping telinganya.

Sial!!

Pemuda itu memberontak berusaha melepaskan diri dari dekapan Gay stres ini.

"Lepas Anjing,Lo apa-apaan sih!"berontak Arsa marah.

"Diamlah Babe kau akan membangunkan sesuatu di bawah sana,jika terus memberontak"Bian semakin mengeratkan pelukannya dan kini Laki-laki itu mengendus-endus tengkuk Arsa.

"Dasar Stres,Lepas bangsat!!"tubuhnya meremang ketika hembusan nafas laki-laki itu menerpa kulit nya.

Arsa menarik nafasnya dalam-dalam, ia harus melakukan cara ini agar ia dapat terlepas dari Ketua OSIS Gila ini.

Dengan kekuatan penuh Arsa menarik kuat rambut Bian yang menjuntai di samping wajahnya.

"Arghhh..!!"erang Bian,pemuda itu melepaskan lilitan tangannya dari perut Arsa.

Belum sempat ia memegang tangan kecil yang bertengger di rambutnya tiba-tiba..

Bugh!

"Arghhh Sialan!!"teriak Bian memegang masa depannya yang terasa ngilu karena tendangan kuat dari Arsa.

Sedangkan sang pelaku,dia mundur seraya tersenyum jahat.

"Mampus, Pecah-pecah tuh telur lo..Makanya jangan main-main sama gue!"setelah mengejek Bian,Arsa buru-buru pergi dari sana sebelum ia kena tangkap laki-laki Gay itu.

Bian,ia meringis seraya memegang Masa depannya sambil menatap pintu yang baru saja Arsa lewati dengan tatapan menusuk.

"Sial,Awas saja kau Babe, tunggu tanggal mainnya,akan aku pastikan kau akan menjadi milikku seutuhnya."Sebuah senyum mengerikan terbit dari bibir Kissable pemuda itu.

Dengan jalan tertatih,ia keluar dari toilet menuju kelasnya.

....

Kembali pada Arsa, pemuda itu kini sudah duduk di bangkunya dengan tatapan tidak fokus sejak tadi.Ia memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu saat di toilet.

Merasa jijik dengan tubuhnya, Apakah itu termasuk pelecehan?jika iya,ia ingin sekali melaporkan hal ini kepada pihak sekolah untuk di tindak lanjuti.

Tetapi jika di pikir-pikir lagi itu akan sia-sia,Arsa tidak memiliki bukti dan pihak sekolah tidak akan mempercayai nya, Bisa saja ia di sebut tidak waras.

Walaupun sekolah ini milik keluarganya,Ia juga malu mengakui yang bahkan mungkin mereka tidak percaya dengan hal  Mustahil terjadi di Zaman sekarang.

Jika tidak dengan cara itu, Apakah harus ia mengancam Bian dengan membawa nama keluarganya. Bukankah keluarga nya itu di segani oleh semua orang ya?

Ah,ide bagus..Ia akan menggunakan cara itu jika pemuda tersebut mendatangi nya lagi.

Bee yang melihat Arsa melamun pun memutuskan untuk menyadarkan pemuda di sampingnya sebelum guru di depan sana menyadari tingkah Arsa.

"Alsa jangan melamun,nanti di malahin ibu gulu loh~"bisik Bee.

Arsa tidak merespon,pemuda itu masih setia menatap kosong ke arah depan membuat Bee sedikit kesal.

Tangan Bee terangkat menggoyangkan lengan teman nya itu.

"Alsa Hey!"masih dengan suara pelan Bee menyadarkan Arsa.

𝐴𝑅𝑆𝐴𝑁𝐷𝑅𝐴 𝑆𝐾𝑌 𝐽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang