Thirty-three

1.9K 133 4
                                    

Arsa terbangun di tempat yang menurutnya asing,bukan lagi tempat sebelum ia terlelap.

Pemuda itu turun dari ranjang dengan muka bantalnya,ia menatap sekeliling sambil bergumam.

"Ini dimana?terus Daddy juga kemana?"gumamnya linglung.

Dengan jalan sempoyongan ia melangkah kearah pintu bercat putih. Setelah sepenuhnya keluar dari ruangan yang bisa di sebut kamar,Arsa di suguhkan dengan sebuah lorong yang panjang dan ada beberapa pintu di samping kiri ataupun kanan nya.

Arsa menggaruk kepalanya gatal,ia bingung harus pergi ke arah mana,Ini semua benar-benar asing.

Ia mengikuti instingnya aja deh,ia melangkah kearah kiri,ia memutuskan untuk mencari Daddy dan juga saudara nya.

"Ekhem!"

Baru saja tiga langkah Arsa berjalan,suara deheman dari arah belakang membuat pemuda itu refleks menoleh.

"Eh..lo,Ngagetin aja ishh!"kesalnya dengan nada sedikit merajuk. Orang yang berdehem tadi ternyata kembarannya.

Arka terkekeh kecil kemudian melangkah mendekati sang kembaran.

"Mau kemana?"tanya nya setelah tiba di hadapan Arsa.

"Nyari Daddy"jawabnya singkat.

"Daddy lagi ngobrol sama Grandpa"

Kedua alis Arsa mengerut."Grandpa?eh kita udah sampe di Itali?"

"Hm,ayo kita kebawah!"ajak Arka menuntun kembarannya kearah kanan.

Ternyata tadi Arsa salah arah.

Arsa menurut,di sela-sela jalannya ia bertanya. "Kapan kita sampai?"

"Tadi pagi"balas Arka.

Btw sekarang sudah siang, waktu itali ya.

"Kenapa gak bangunin gue,gue kan mau liat pemandangan di negara orang!"seru nya kesal.

Arka menghela nafas panjang."Nanti kita jalan-jalan jika kamu mau"

Kepala Arsa menoleh dengan cepat."Serius?!Ayo sekarang aja"serunya semangat.

"Besok"

"Ih sekarang ayo!"

Arka memutar bola matanya jengah,pemuda jangkung itu menoleh ke samping dan menunduk untuk menatap kembarannya.

"Tujuan kita kesini untuk apa?"tanya Arka.

Arsa terdiam sesaat kemudian berucap dengan suara pelan."Ke makam Mommy"

"Nah,kita pergi jalan-jalannya besok saja"

"Um,terus kita ke makam Mommy sekarang?"

"Nanti,Tunggu bang Teo dulu. Dia sedang di perjalanan menuju kesini dan akan tiba nanti malam"jelas Arka.

"Dan satu lagi,untuk hari ini kamu tidak di perbolehkan keluar dari mansion oleh Daddy"Lanjutnya.

"Kenapa?"tanya Arsa penasaran.

Arka mengedikan bahunya dengan jari menekan angka di lift. Pintu lift terbuka dan keduanya pun masuk.

Di dalam lift hening,tak ada lagi pembahasan disana. Dan Arsa sendiri tengah melamun dengan pikirannya.

Ting!

Pintu lift terbuka,Arka menggandeng lengan Arsa kemudian menariknya keluar dengan pelan.

Arka membawa kembarannya ke ruang tamu yang dimana di sana ada seorang wanita lansia yang masih terlihat bugar tengah membaca koran dengan kacamata yang bertengger di hidungnya dan satu gelas teh dihadapan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐴𝑅𝑆𝐴𝑁𝐷𝑅𝐴 𝑆𝐾𝑌 𝐽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang