Thirty one

2K 135 5
                                    

Wajib Vote dulu ya guys!:)🤾‍♀️

🔳🔲

"Eunghhh..."Arsa merenggangkan otot-otot nya yang terasa kaku. Dengan poisi masih berbaring terlentang,pemuda tersebut menatap kiri dan kanan dengan linglung.

"Perasaan semalam kayak ada yang meluk gue deh?"gumam nya seraya mendudukkan dirinya.

Merasa sedikit gatal Arsa menggaruk kepalanya dengan wajah bantal.

"Siapa ya,Apa mungkin Arka?Atau bang Ken? Kalo Arka gak mungkin deh,kalo beneran dia pasti gue udah bangun dari tadi karena dia gangguin tidur Ganteng gue.."pemuda itu terlihat berpikir keras dengan jari telunjuk mengetuk-ngetuk dagu nya.

"Mungkin Bang Ken?Hoamm gatau deh bodoamat,mending gue mandi!"

Pemuda pendek itu berjalan dengan lunglai kearah kamar mandi sesekali menguap.

Beberapa menit kemudian Arsa telah menyelesaikan ritual mandinya. Dan kini pemuda tersebut sudah rapih dengan seragam sekolah nya.

Hari ini pembagian Raport, walaupun begitu ia tetap harus pergi ke sekolah.

"Ganteng banget sih gue,Pantesan para ciwi ngejar-ngejar gue terus!"ujarnya PEDE sambil berpose ala model papan atas di depan cermin full body.

Cwk apa Cwk?ehemm

"Uhh pasti mereka lagi pada nungguin kedatangan cogan ini,Ayem kaming Darling..Cusss kita berangkat!!"setelah berkata hal menggelikan seperti itu dengan segera Arsa berjalan keluar kamar setelah tadi mengambil Tasnya.

Setan-setan dikamar dgn kompak : DIH!!

Baru saja Arsa menutup pintu kamarnya, Bersamaan juga pintu kamar Arka terbuka dan keluar lah si pemiliknya yang sudah rapih dengan seragam nya pula.

"Pagi Adikku!"sapa Arsa riang tak lupa senyum Pepsodent nya.

Sedangkan Arka,pemuda jangkung itu memutar bola matanya malas, sedikit tak suka kembaran nya itu memanggil dirinya Adik.

"Pagi"balasnya malas kemudian nyelonong pergi begitu saja.

Arsa berdecak ketika dirinya di tinggalkan,pemuda itu berlari kecil untuk menyusul sang kembaran.

"Tungguin elah,gak sopan banget lo ninggalin gue?!"kesalnya berusaha menyeimbangkan langkah nya.

Padahal Arka berjalan dengan santai, namun kenapa begitu sulit bagi kaki pendek Arsa untuk menyeimbangkan langkah mereka.

"Hm"dehem Arka memasuki lift ketika pintu nya telah terbuka diikuti oleh Arsa.

Didalam sana tidak pernah hening,disana di hangat kan oleh cerocos-an mulut kecil Arsa. Dan Arka hanya diam menatap lurus kedepan namun kedua telinga nya masih aktif mendengarkan.

"Oh ya ngomong-ngomong,Lo semalem tidur di kamar gue?"tanya Arsa yang dimana membuat Arka menoleh.

"Engga"jawabnya kemudian mengalihkan pandanganya lagi.

"Terus sia-"

Ting!

Pintu lift terbuka, tanpa membuang-buang waktu lagi Arka segera keluar dan lagi-lagi meninggalkan kembaran nya yang lagi mangap karena ucapannya harus terpotong oleh suara lift.

Arsa mengerjap kemudian menghentakkan kedua kakinya kesal,dengan wajah cemberut dia berjalan keluar.

Asik menggerutu hingga tak sadar dirinya telah tiba di ruang makan dan tak menyadari ada seseorang yang sedang duduk di kursi khusus kepala keluarga yang dimana orang itu semalam Arsa tangisin.

𝐴𝑅𝑆𝐴𝑁𝐷𝑅𝐴 𝑆𝐾𝑌 𝐽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang