WAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA :3
"Saya akan menepati janji saya 5 tahun lalu Ning"
"A-apa janji itu?" Gumam Aura.
sedih banget banyak yg cuma baca tapi ga vote + ga ngefollow 😞
ayoo di vote + follow dulu baru di baca! biar saya makin...
Jadi syfa mau ngelanjutin cerita lgii niiii, siapa yg udh nungguin hayo?? Wkwk
Yaudh deh syfa ora Moh berlama-lama jdii langsung ke cerita ny aja yawwww
Selamat membaca semuaa🌷✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍🤍🤍🤍
Siang ini Aura sudah berada di cafe untuk bertemu dengan sahabat lama nya yaitu Aisyah..
"Auraa!" Sapa Aisyah yg membuat Aura kaget.
"Wa'alaikumsalam" seru Aura dengan tersenyum manis ke arah Aisyah.
"Hehe maap² aku lupah, assalamualaikum auraa ku sayanggg" Lanjut Aisyah sembari duduk di depan Aura.
"Wa'alaikumsalam Aisyah ku sayanggg" jawab Aura dengan kekehan kecil.
"Gimn kabar mu Syah, baik?" Tanya Aura sembari meminum coklat panas yg sudah dia pesan dari tdi.
"Alhamdulillah aku baik Ra" Jawab Aisyah dengan tangan yg mengacukan jempol ke arah Aura.
Aura hanya mengangguk mengerti dan menyeruput coklat panas nya kembali.
"Eh Ra, aku naksir sama org tauk!" Ucap Aisyah dengan riang.
"Serius? Siapa?" Kepo Aura yg langsung meletakan coklat panas milik nya.
"Itu loh anak dari pemilik pesantren yg ku tempati sekarang Ra! Gus Azzam!"
Deg!
Apa kata nya? Gus Azzam? Bagaimana bisa sahabat ny sendiri menyukai calon suami nya? Sungguh, hatinya seperti di hantam ribuan jarum saat mendengar nya..