📍LTK

412 17 0
                                    

بسم الله

Assalamualaikum, masyaallah gimn nih kabar kalian? Baik? Alhamdulillah..

Jadi syfa mau ngelanjutin cerita lgii niiii, siapa yg udh nungguin hayo?? Wkwk

Yaudh deh syfa ora Moh berlama-lama jdii langsung ke cerita ny aja yawwww

Selamat membaca semuaa🌷✨

Selamat membaca semuaa🌷✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤍🤍🤍🤍

Siang ini Aura sudah berada di cafe untuk bertemu dengan sahabat lama nya yaitu Aisyah..

"Auraa!" Sapa Aisyah yg membuat Aura kaget.

"Wa'alaikumsalam" seru Aura dengan tersenyum manis ke arah Aisyah.

"Hehe maap² aku lupah, assalamualaikum auraa ku sayanggg" Lanjut Aisyah sembari duduk di depan Aura.

"Wa'alaikumsalam Aisyah ku sayanggg" jawab Aura dengan kekehan kecil.

"Gimn kabar mu Syah, baik?" Tanya Aura sembari meminum coklat panas yg sudah dia pesan dari tdi.

"Alhamdulillah aku baik Ra" Jawab Aisyah dengan tangan yg mengacukan jempol ke arah Aura.

Aura hanya mengangguk mengerti dan menyeruput coklat panas nya kembali.

"Eh Ra, aku naksir sama org tauk!" Ucap Aisyah dengan riang.

"Serius? Siapa?" Kepo Aura yg langsung meletakan coklat panas milik nya.

"Itu loh anak dari pemilik pesantren yg ku tempati sekarang Ra! Gus Azzam!"

Deg!

Apa kata nya? Gus Azzam? Bagaimana bisa sahabat ny sendiri menyukai calon suami nya? Sungguh, hatinya seperti di hantam ribuan jarum saat mendengar nya..

"Ra? Kok kmu diam aja? Kmu kenal?" Tanya Aisyah heran.

"A-anu a-aku ga kenal kok hehe" elak Aura dengan senyuman kikuk.

Aisyah yg mendengar itu hanya ber O ria dan mengangguk.

"aduh semoga aja aku jodoh nya Gus Azzam deh, pasti bakal beruntung bgt aku nya" ucap Aisyah dengan percaya diri.

Aura sedari tdi hanya diam mendengar kan dengan perasaan yg takut, hampa, sedih, Ah! sudah campur aduk perasaan nya saat ini.

"Eh Syah aku deluan ya, bntr lgi mw antar umi ke toko hijab" ucap Aura di sela-sela pembincangan nya dengan Aisyah.

"Iya Ra gpp aku juga mw ke Gramedia" Aura mengangguk dan berpamitan dgn Aisyah.

"Deluan ya Syah, assalamualaikum" Seru Aura dan langsung meninggalkan Aisyah dengan perasaan yg ganjal.

"Wa'alaikumsalam"

••••••••••••

Kini Aura duduk di bangku taman kota, ia merenung dan tanpa disadari air mata ny menetes dan membasahi Cadar yg ia gunakan.

Lentera Takdir Kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang