📍LTK

429 11 0
                                    

بسم الله

Saya hanya akan menikah
Sekali seumur hidup,
Yaitu hanya menikah dengan
Diri mu.

(Azzam)

🤍🤍🤍🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🤍🤍🤍🤍

Setelah kemarin ialah hari yg melelah kan, kini pasutri akan pindah dan menempati rumah baru mereka. Azzam sengaja tidak tinggal disini untuk beberapa hari karena ia ingin langsung pindah ke rumah yg masih di kawasan pesantren An nur

"Mas kerudung Aura yg coksu dimn?" Aura mengobrak-abrik isi lemari nya.

"Astagfirullah ini loh jilbab nya, kamu ngapain berantakin lemari itu" Tegur Azzam yg tak habis pikir dengan istri nya itu.

"Hehe Afwan mas Aura ga liat, lagian nnti baju² di lemari ini bakal di pindahin ke koper mas" ujar aura dengan menampakan giginya ke Azzam.

Azzam hanya menggeleng kepala melihat istrinya ini, sungguh gemass!

"Rara mau mas bantu beres²?" Tawar Azzam sembari memasukan barang² Aura ke dalam koper.

"Rara?" Bingung Aura karna Azzam baru saja memanggil nya dengan sebutan Rara.

"Iya Rara, gpp kan mas manggil kamu Rara?"

Saat ini Aura terdiam membeku di buat nya, ntah mengapa ia sangat senang di panggil dengan sebutan Rara oleh suami nya.

"B-boleh" aura menunduk malu sembari menyembunyikan wajah nya yg sedang memerah.

Azzam yg melihat wajah Aura memerah hanya tersenyum tipis, istrinya tidak pintar dalam menyembunyikan wajah merah nya itu.

"Yaudh ini barang² kamu sebagian udh mas susun ya, mas mau ke bawah dulu"

"Iya mass" Aura melipat pakaian nya dan memasukan ke dalam koper.

--------------------------

"Huaaa! U-umii jaga diri baik² y-ya" ucap Aura sesugukan di sela² tangisan nya.

"Iya sayang. udh ah jangan nngis, malu tu di liatin suami mu" ledek Umi Fatimah sembari mengelus pundak Putri nya.

"Aura ga peduli, Aura lagi sedih ini loh umii" kesel Aura.

Umi Fatimah terkekeh, ia mengusap air mata putri nya ini.

"udh syg, kmu bisa kok sering² main kemari"

sebenarnya ia juga tak tega di tinggal oleh putri satu-satunya yg sudah ia besarkan selama 19thn.

Sedari tdi Azzam hanya memperhatikan interaksi ibu dan anak itu, ada rasa tak tega untuk memisahkan anak dan orang tua nya itu.

"Nak Azzam" Abi Faqih menepuk pundak Azzam.

"Eh iya Abi?" Kaget nya saat Abi Faqih sudah ada di depannya.

Lentera Takdir Kita [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang