بسم الله
HAPPY READING
Sudah 2 hari Aura tidak bertemu dengan Aisyah. seperti yang di katakan Lisa kemarin, ternyata Aisyah kembali pulang kerumahnya.
Saat ini Aura memilih untuk masuk kelas. Guru di kelas nya ialah Gus Azzam. Gus Azzam menjadi guru pengganti Ustadz Firman di karenakan Ustadz Firman yang sedang berhalangan hari ini.
"Aisyah..." Batin Aura yang masih memikirkan Aisyah.
"Aura! apa kamu tidak fokus dengan penjelasan saya?!" Suara bariton Azzam mampu memecahkan lamunan Aura.
"H-hah? S-saya fokus kok Gus, hehe" Jawab Aura cengengesan sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Azzam menatap Aura datar "Coba ulangi penjelasan saya, Aura" Ucap Azzam bersikup tangan di dada.
"Mati lah kamu, Ra" Panik Aura.
"Aura? Coba jelaskan" Ulang Azzam.
Aura semakin di buat panik oleh Azzam. Namun pada akhirnya Aura beranjak bangun dari duduk dan berjalan keluar kelas.
Hal itu membuat seluruh isi kelas heran, terlebih lagi Azzam.
"Kamu mau kemana, Aura?"
"Saya mengaku salah kalau tadi saya tidak memperhatikan penjelasan anda, Gus. jadi sebaiknya saya langsung keluar kelas tanpa menunggu anda yang menyuruh" Ucap Aura yang membuat Azzam menjatuhkan rahangnya. benar-benar tidak habis fikir dengan tingkah laku istri kecilnya ini.
"Duduk, Aura" Ucap Azzam yang langsung di balas gelengan oleh Aura.
"Gamau, Gus. mending saya langsung keluar kelas aja. kalau saya masuk kelas lagi, yang ada saya masih ga fokus sama penjelasan Gus"
"Tap-" Belum sempat Azzam menyelesaikan perkataannya, Aura sudah terlebih dahulu pergi meninggalkan kelas.
"Mi, Aura kenapa tu?" Bisik Lisa di sebelah Mia.
Mia mengacukan bahu "Aku pun gatau"
Azzam menatap heran punggung Aura "Kamu kenapa, Ra?" Gumam Azzam.
Di luar, Aura sedang berkeliling di area santri perempuan. bolak balik dirinya penghela nafas dengan menampilkan wajah kusut.
"Hufff"
"Dosa ga ya ngebantah mas Azzam kaya tadi" Pikirannya.
"Lagian makin nambah beban pikiran aja sih! udah tau aku masih mikirin keadaan Aisyah sekarang" Sambung nya dengan langkah kaki yang di hentakan.
"Aisyah kamu kapan balik sih..."
Aura memutuskan untuk duduk di pinggir lorong. matanya memanas, rasanya ingin sekali dirinya menangis dan berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Takdir Kita [ON GOING]
Teen FictionWAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA :3 "Saya akan menepati janji saya 5 tahun lalu Ning" "A-apa janji itu?" Gumam Aura. sedih banget banyak yg cuma baca tapi ga vote + ga ngefollow 😞 ayoo di vote + follow dulu baru di baca! biar saya makin...